POLA SEBARAN KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DI KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA RAJOLELO KABUPATEN BENGKULU TENGAH
Main Authors: | Utami, Harni Suci, Yansen, Yansen, M, Fajrin Hidayat |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17582/1/Harni%20Suci%20Utami%20-%20E1B013098%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repository.unib.ac.id/17582/ |
Daftar Isi:
- Kantong Semar (Nepenthes spp) merupakan tumbuhan bawah (herba) dan dapat tumbuh sebagai liana maupun tumbuh secara teresterial (Mansur, 2012). Tumbuhan Nepenthes spp termasuk tumbuhan yang dilindungi berdasarkan undang-undang no 5 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1999 (Noerdjito dan Maryanto, 2001). Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) telah memasukkan jenis Nepenthes spp ke dalam daftar Appendix. IUCN Redlist telah memasukkan beberapa jenis Nepenthes spp dalam daftar Genting maupun Terancam dengan kecenderungan populasi yang terus menurun (IUCN, 2017). Pengamatan Pola sebaran Kantong Semar (Nepenthes spp) dilakukan di area kawasan Taman Hutan Raya (TAHURA) Rajolelo Kabupaten Bengkulu Tengah. Pengambilan data ini dilakukan dengan Metode Survei dengan jalur cruising dan Metode titik terkonsentrasi. Metode Survei dengan jalur Cruising digunakan untuk mengetahui titik sebaran dan habitat Nepenthes spp, sedangkan titik terkonsentrasi digunakan untuk mengamati keberadaan, jenis, Asosiasi Nepenthes spp dengan tumbuhan disekitarnya. Jalur cruising ini memiliki jarak kiri dan kanan yaitu masing-masing 10 meter, setelah ditemukannya Nepenthes spp maka dilakukan pengamatan asosiasi dengan menggunakan plot 4 x 4 untuk tingkatan anakan dan sapihan dan plot berukuran 1 x 1 untuk tingkatan semak. Pengamatan dilakukan beberapa hari dengan 3 area terkonsentrasi yang berbeda- beda yaitu area danau 1, area danau 2 dan area bendungan. Jika dilihat berdasarkan pengukuran parameter lingkungan area ini memiliki persamaan yaitu memiliki pH tanah yang asam dengan rata-rata 5 yang artinya tanah tersebut memiliki unsur hara yang sedikit sehingga ini menjadi salah faktor terbesar Nepenthes spp dapat hidup pada area tersebut. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan 52 individu Nepenthes spp pada 24 plot pengamatan dengan karakteristik memiliki tinggi mencapai ± 5 meter, panjang daun 5-14 cm dan lebar ± 4 cm, kantong rata-rata memiliki warna hijau, merah dan hijau dengan corak merah berbentuk silindris dengan demikian berdasarkan data dan bimbingan pribadi bersama Ahli Nepenthes spp yaitu Ibu Dra. Hernawati, M.Si bahwa viii Nepenthes spp yang berada di kawasan TAHURA Rajolelo ini merupakan jenis spesies Nepenthes mirabilis. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil kepadatan Nepenthes spp di TAHURA Rajolelo yaitu 35,48 individu/Ha pada area 1, 16,66 individu/Ha pada area danau 2, dan 7,94 individu/ha pada area bendungan. Pola sebaran habitat Nepenthes spp di kawasan TAHURA Rajolelo ini cenderung secara mengelompok, karena habitat tempat Nepenthes spp hanya ditemukan pada beberapa titik dan tumbuh secara berkelompok dan sangat jarang terlihat tumbuh secara terpisah. Menurut Bismark dan Murni (2011) bahwa pola penyebaran mengelompok tersebut terdapat interaksi yang slaing menguntungkan antar individu, namun pola ini dapat mengakibatkan adanya kompetisi untuk memperoleh unsur hara, ruang dan cahaya. Kata Kunci : Nepenthes spp, N. Mirabilis, Pola Sebaran, Asosiasi