Perubahan Sifat Kimia Tanah Ultisol Akibat Pemberian Tiga Jenis Pupuk Organik Padat dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata)

Main Authors: Sianturi, Sri Megawati, Zainal, Muktamar, Muhammad, Chozin
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/17570/1/Sri%20Megawati%20Sianturi.pdf
http://repository.unib.ac.id/17570/
Daftar Isi:
  • Dampak negatif penggunaan pupuk sintetik yang berlebihan menjadi salah satu sebab penggunaan kembali bahan organik sebagai sumber hara dan memperbaiki kerusakan tanah. Penggunaan pupuk organik diharapkan mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sumber bahan organik seperti kotoran hewan dan limbah industri dapat dijadikan sebagai pupuk organik padat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perubahan sifat- sifat kimia tanah dan pertumbuhan tanaman Jagung Manis akibat pemberian tiga jenis dan dosis pupuk organik padat pada Tanah Ultisol. Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Oktober 2016 sampai Maret 2017 di Screen House dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Bengkulu. Tanah yang digunakan adalah Ultisol yang berasal dari Zona Pertanian Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu yang terletak di Medan Baru, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancanan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama jenis Pupuk Organik Padat yaitu P1 (Vermikompos), P2 (Kandang Ayam), P3 (TKKS). Faktor kedua dosis pupuk yaitu D0 (0/kontrol), D1 (10 ton/ha), D2 (20 ton/ha), D3 (30 ton/ha), kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati terdiri dari C-Organik tanah, BMC, N-Total tanah, Al-dd, pH tanah, P-Total, Tinggi Tanaman, Bobot Kering Tajuk Tanaman, dan Bobot Kering Akar Tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sifat kimia tanah yang tidak dipengaruhi oleh jenis dan dosis pupuk organik padat adalah BMC. Jenis pupuk organik padat yang digunakan tidak menimbulkan perbedaan C-organik dan N-total, namun keduanya mengalami peningkatan secara kuadratik seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan. Perbedaan jenis pupuk organik padat menghasilkan tingkat penurunan Al-dd dan peningkatan pH yang berbeda. Untuk P-tersedia, peningkatan terjadi dengan pemberian pupuk organik padat, namun peningkatannya berbeda antar jenis. Tinggi tanaman, bobot kering tajuk tanaman, dan bobot kering akar tanaman mengalami peningkatan yang berbeda sesuai dengan jenis pupuk organik yang diberikan, namun laju peningkatan ketiga variabel tanaman tersebut menunjukkan pola kuadratik seiring dengan peningkatan dosis pupuk yang diberikan. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)