HETEROSIS PERTUMBUHAN DAN HASIL 7 HIBRIDA TOMAT DI DATARAN RENDAH
Main Authors: | Destantia, Lidia, Alnopri, Alnopri, Dwi, Wahyuni Ganefianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17564/1/skripsi%20PDF.pdf http://repository.unib.ac.id/17564/ |
Daftar Isi:
- Heterosis adalah penampilan F1 yang lebih unggul dibandingkan rata-rata kedua tetuanya atau tetua terbaiknya. Fenomena heterosis sangat diharapkan dalam pemuliaan tanaman karena terjadi peningkatan penampilan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pertumbuhan dan hasil hibrida tomat dengan tetuanya, serta mengetahui besaran nilai heterosis dan heterobeltiosis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2017 di lahan Percobaan Fakultas Pertanian UNIB Medan Baru, Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan faktor tunggal, yakni 7 genotipe tomat F1 (U1xU2, U2xU1, U3xU1, U3xU2, U5xU1, U5xU3, dan U7xU1) dan 5 genotipe tetua (U1, U2, U3,U5, dan U7) disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan ANAVA taraf 5%, dan dilakukan uji lanjut dengan menghitung nilai heterosis yang dietimasi dengan 2 cara yakni : heterosis mid- parent (MP) dan heterosis high-parent (HP) atau heterobeltiosis. Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan dan hasil semua genotipe tomat tetua dan hibrida berbeda nyata pada peubah umur berbunga, bobot satu buah, diameter buah, kekerasan buah dan kandungan gula total. Tetapi berbeda tidak nyata pada peubah tinggi tanaman, diameter batang, lebar kanopi, umur panen, jumlah buah total, dan bobot buah total. Heterosis terjadi pada umur berbunga tomat, lebih cepat 8 hari (-21%) dari rata-rata tetua dan lebih cepat 4 hari (-12,5%) dari tetua terbaik. Heterosis dan heterobeltiosis bobot satu buah mencapai 40,8% dan 49,6%, diameter buah mencapai 19,5% dan 15,2%, panjang buah mencapai 27,3% dan 26,5%, dan kekerasan buah mencapai 19,6% dan 17,7%. Heterosis pada kandungan gula total mencapai 4,5% dari rata-rata tetua dan tidak terdapat peningkatan lebih dari tetua terbaik. Genotipe U7xU1 merupakan genotipe terbaik karena memiliki nilai heterobeltiosis tertinggi bobot satu buah 49,6%, diameter buah 15,2%, dan panjang buah 26,5%. Kata kunci: Heterosis, hibrida tomat, dataran rendah