EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK DAUN NANGKA KUNING (Tylophora villosa Blume) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR SPRAGUE-DAWLEY YANG DIINDUKSI OBAT ANTITUBERKULOSIS
Main Authors: | Fathiyyah, Mulyawati Hara, Sylvia, Rianissa Putri, Aceng, Ruyani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17546/1/SKRIPSI%20FATHIYYAH%20M%20HARA.pdf http://repository.unib.ac.id/17546/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Isoniazid dan rifampisin dapat menyebabkan efek samping berupa hepatotoksisitas imbas obat. Tylophora villosa Blume diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Diperkirakan ekstrak daun T. villosa dapat memiliki efek protektif terhadap kadar bilirubin total tikus yang mengalami hepatotoksisitas imbas obat. Metode: Rattus norvegicus jantan seberat 200 – 300 g secara oral diberi isoniazid dan rifampisin 50 mg/kg setiap hari selama 21 hari. Untuk melihat efek hepatoprotektif, ekstrak T. villosa (0,077 dan 0,154 mg/kgBB) dan silimarin (0,1 mg/kgBB) diberikan 1 jam sebelum pemberian isoniazid dan rifampisin. Bilirubin total sebagai parameter fungsi hati diukur dengan metode Jendrassik- Grof pada hari ke-22 setelah dilakukan euthanasia dan pengambilan sampel darah dihari yang sama. Data dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dan uji post hoc Tukey HSD. Hasil: Hasil uji one way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan kadar bilirubin total yang bermakna antar kelompok dengan nilai p masing-masing yaitu 0,000. Kelompok perlakuan ekstrak T. villosa Blume (kelompok 3 (0,077 mg/kgBB) dan 4 (0,154 mg/kgBB)) dan silimarin (kelompok 5) memiliki kadar bilirubin total lebih rendah dibanding kelompok 2 yang hanya mendapat kombinasi isoniazid dan rifampisin dengan urutan K2<K3<K4<K5 meskipun K5 tidak sebaik kelompok kontrol normal (K1). Terdapat perbedaan kadar bilirubin total yang bermakna atau signifikan di setiap perbandingan dua kelompok kecuali pada perbandingan K1-K5 dan K4-K5 dengan nilai p secara berurutan yaitu p = 0,059 (p > 0,05) dan p = 0,226 (p > 0,05). Kesimpulan: Ekstrak daun Tylophora villosa Blume dosis 0,077 mg/g dan 0,154 mg/g berpotensi sebagai hepatoprotektor terhadap hepatotoksisitas imbas obat kombinasi isoniazid dan rifampisin meskipun tidak sebaik silimarin dosis 0,1 mg/g. Kata Kunci: Tylophora villosa Blume, hepatotoksisitas imbas obat, bilirubin total, isoniazid, rifampisin