HUBUNGAN ANTAR KARAKTER JAGUNG MANIS YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA ORGANIK DI DATARAN MENENGAH
Main Authors: | Nurhafidz, Erwin, Mohammad, Chozin, Sigit, Sudjatmiko |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17536/1/Skripsi%20full%20OK.pdf http://repository.unib.ac.id/17536/ |
Daftar Isi:
- Hasil jagung manis merupakan karakater yang sangat komplek dan merupakan manifestasi dari pengaruh berbagai faktor yang terjadi pada fase-fase pertumbuhan sebelumnya. Karena itu, upaya untuk meningkatkan hasil jagung manis akan lebih terarah jika hubungan antara hasil dan karakter-karakter yang mendukungnya dapat dipahami dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga korelasi antar karakter yang diukur pada jagung manis yang dibudidayakan secara organik di dataran menengah. Percobaan dilaksanakan di Desa Suka Marga, Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu (610 m di atas permukaan laut). Rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan digunakan untuk mengalokasikan delapan galur murni dan dua hibrida jagung manis pada petak-petak percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap karakter pertumbuhan, perkembangan, komponen hasil, dan hasil tongkol per petak. Hubungan antar karakter di duga melalui analisis korelasi sederhana. Semua karekter pertumbuhan saling berkorelasi positif dengan koefisien korelasi (r) berkisar antara 0.39 dan 0.89, namun seluruhnya berkorelasi negatif dengan karekter perkembangan tanaman (umur berbunga jantan dan betina). Karakter-karakter pertumbuhan juga berkorelasi positif sedang hingga sangat erat dengan karakter tongkol berkelobot maupun tanpa kelobot (panjang, diameter, dan bobot), jumlah barisan biji, jumlah biji per baris, Koefisien korelasi (r) antara karakter-karakter pertumbuhan dan hasil tongkol per petak adalah r=0.39 hingga r=0.85. Korelasi antara karakter perkembangan tanaman dan hasil tongkol per petak adalah negatif dan tingkat keeratannya juga rendah. Sebagaimana karakter pertumbuhan, karakter-karakter tongkol juga saling berkorelasi positif dengan koefisien korelasi r=0.24 sampai r=0.91 dan berkorelasi positif dengan hasil tongkol per petak dengan korelasi tertinggi (r=0.73) ditunjukkan oleh tinggi tongkol. Karena itu, untuk memperoleh hasil tongkol yang tinggi, maka perbaikan penampilan tanaman perlu dilakukan sejak awal perkembangan tanaman. (Program studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, 2018).