RESPON TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) MUDA TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA LAHAN AGROFORESTRY
Main Authors: | Sinaga, Dicky Andika, Prasetyo, Prasetyo, Hermansyah, Hermansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17531/1/Skripsi%20Dicky%20Sinaga.pdf http://repository.unib.ac.id/17531/ |
Daftar Isi:
- Tanaman karet berasal dari negara tropis yaitu Brazil. Indonesia memiliki iklim yang hampir sama dengan Brazil oleh karena itu karet dapat tumbuh dengan baik. Karet merupakan salah satu komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa Negara. Adanya peningkatan permintaan dunia akan karet alam di masa yang akan datang, maka strategi pengembangan ekspor karet alam Indonesia memungkinkan dilakukan melalui upaya perluasan perkebunan dan peremajaan kembali tanaman karet serta mengaplikasikan pola kemitraan antara petani perkebunan rakyat dan perkebunan besar negara/swasta. Penelitian ini dimulai tanggal 26 mei 2015 sampai 10 september 2015. Lokasi penelitian yang dipilih adalah dilahan petani karet kawasan hutan yang diusulkan menjadi HKm (Hutan Kemasyarakatan) di desa Tanjung Heran kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk TSP dan Urea yang baik untuk tanaman karet muda pada lahan agroforestry. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) factorial, faktor I dosis pupuk Urea (U) terdiri dari 5 taraf U0 = Kontrol, U1 = 100 g/pohon, U2 = 200 g/pohon, U3 = 300 g/pohon, U4 = 400 g/pohon. Faktor II dosis pupuk TSP (P) terdiri 4 taraf P0 = Kontrol, P1 = 100 g/pohon, P2 = 200 g/pohon, P3 = 300 g/pohon. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara dosis Urea dan TSP. Pemberian pupuk urea dengan dosis 400 g/tanaman menghasilkan tinggi tanaman tertinggi yaitu 107,3 cm, dan luas daun terluas yaitu 10,2 cm2. Aplikasi pupuk urea dengan dosis 300 g/tanaman menghasilkan jumlah daun terbanyak yaitu 186,3 helai. Pemberian pupuk TSP dengan dosis 300 g/tanaman menghasilkan tinggi tanaman tertinggi yaitu 109,03 cm. (Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)