PENGARUH WAKTU PEMBERSIHAN GULMA DAN POLA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
Main Authors: | Hutagaul, Dedi Hermawan, Bilman W., Simanihuruk, Herry, Gusmara |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17527/1/DEDI%20HERMAWAN%20%20%20HUTAGAUL_E1J013023%20BARU.pdf http://repository.unib.ac.id/17527/ |
Daftar Isi:
- Padi merupakan bahan pangan utama sumber karbohidrat yang sangat penting bagi kebutuhan masyarakat Indonesia. Upaya meningkatkan produksi, selain pemupukan, juga perlu diperhatikan keberadaan gulma yang ada di lahan. Penelitian ini bertujuan Untuk mendapatkan interaksi perlakuan pola tanam dan waktu pembersihan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah, untuk mendapatkan waktu pembersihan gulma terbaik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil padi sawah, dan untuk mendapatkan pola tanam terbaik yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi sawah Penelitian dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Bengkulu dengan jenis tanah histosol (gambut). Penelitian dilakukan dari Bulan Januari sampai April 2017. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah pola tanam yang terdiri dari pola tanam jajar legowo 2:1 (jarak antar legowo 30 cm dan jarak tanam di dalam legowo 20 cm x 10 cm) dan pola tanam tegel (25 cm x 25 cm). Faktor kedua adalah waktu pengendalian gulma yang terdiri atas pembersihan gulma pada umur 3 minggu setalah tanam (MST), pembersihan gulma pada umur 5 MST, pembersihan gulma pada umur 7 MST, pembersihan gulma pada umur 3 dan 5 MST, dan pembersihan gulma pada umur 5 dan 7 MST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi antara Pola tanam dan waktu pembersihan gulma lebih baik adalah pola tanam tegel dengan waktu pembersihan gulma pada 3 MST dengan rata-rata jumlah anakan produktif terbanyak yaitu 17,23 batang. Pola tanam jajar legowo menghasilkan bobot gabah kering giling per petak ter berat meskipun pada peubah lainnya pola tanam tegel menghasilkan tinggi tanaman lebih tinggi yaitu 112,28 cm, jumlah rata-rata anakan produktif lebih banyak yaitu 15,55 batang, dan bobot gabah per rumpun lebih berat yaitu 43,91 g dibandingkan dengan pola tanam legowo. Waktu pembersihan gulma terbaik adalah pada umur 5 dan 7 MST dengan rata-rata tinggi tanaman tertinggi yaitu 144,32 cm, dan bobot gabah kering giling per rumpun lebih berat yaitu 43,91 g. Kata kunci : Gulma, Padi, Pola Tanam, Pembersihan Gulma (Prog Studi Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, 2017).