PENGARUH PENYANGRAIAN TRADISIONAL DAN MODERN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhidrazyl)

Main Authors: Diana, Yopita, Sumpono, Sumpono, I Nyoman, Chandra
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/17241/1/Skripsi%20Yopita%20Diana%20%28A1F012025%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/17241/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyangraian biji kopi robusta (Coffea canephora) dan pengaruh kopi olahan musang Bulan terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2picrylhidrazyl).Sampel kopi robusta diambil dari perkebunan kopi di kaki gunung Kaba, Kota Curup, Bengkulu. Diekstraksi dengan metode digesti. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Panjang gelombang optimum larutan DPPH untuk penentuan aktivitas antioksidan sampel kopi robusta ialah 517 nm. Hasil uji peredaman DPPH diperoleh data nilai IC50yang menunjukkan fermentasi dari kopi olahan luwak meningkatkan aktivitas antioksidan. Proses penyangraianmengakibatkanaktivitas antioksidan kopi menjadi lebih aktif. Kopi robusta olahan luwak memiliki aktivitas antioksidan lebih besar dibandingkan kopi robusta biasa dengan perlakuan penyangraian dengan mesin, penyangraian dengan kompor, penyangraian dengan tungku dan tanpa penyangraian berturut-turut yaitu 25,953 ppm; 25,717 ppm; 26,374 ppm; 36,619 ppm dan 24,497ppm; 24,438 ppm; 24,797 ppm; 33,246 ppm. Dilihat dari keseluruhan data nilai IC50 kopi robusta berada dibawah 50 ppm yang menandakan aktivitas antioksidan pada kopi robusta sangat aktif. Kata kunci : Coffea canephora, Paguma larvata, antioksidan, DPPH, digesti,