PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN PENYANGRAIAN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP KADAR KAFEIN DIANALISIS DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Main Authors: | Nurhadi, Novi, Sumpono, Sumpono, I Nyoman, Chandra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/17236/1/Skripsi%20Novi%20Nurhadi.pdf http://repository.unib.ac.id/17236/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan dan penyangraian biji kopi robusta (Caffea canephora) tehadap kadar kafeinnya. Identifikasi kadar kafein ini menggunakan spektrofotometer UVVis dengan panjang gelombang 250-300 nm. Sampel kopi berdasarkan tingkat kematangan yang digunakan yaitu kopi robusta yang berwarna kuning (hampir matang), merah (matang sempurna) dan merah kehitaman (kelewat matang). Dari hasil identifikasi menunjukkan bahwa tingkat kematangan pada kopi robusta memiliki pengaruh terhadap kadar kafeinnya. Kadar kafein berdasarkan tingkat kematangan hampir matang (kuning), matang sempurna (merah) dan lewat matang (merah kehitaman) tanpa disangrai berturut-turut adalah 1,23%; 2,19%; dan 1,48%. Sedangakan untuk kadar kafein kopi robusta dengan tingkat kematangan hampir matang, matang sempurna, dan merah lewat matang setelah disangrai mengalami penurunan dibandingkan dengan kadar sebelum disangrai, adapun kadar kafeinnya berturut-turut adalah 0,902%; 1,17%; dan 0,754%. Kata kunci : Coffea canephora, Tingkat Kematangan, Penyangraian, Kafein, Spektrofotometri UV-Vis