MAKNA UPACARA RITUAL KEMATIAN (Kajian Tentang Interaksi Simbolik Pada Etnis Tionghoa di Palembang, Sumatra Selatan)

Main Authors: Puspita , Dian, Azhar , Marwan, Agus , Firmansyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/1712/1/Skripsi%20Dian%20Puspita%20FE-2.pdf
http://repository.unib.ac.id/1712/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya simbol-simbol yang unik dan menarik di dalam upacara kematian etnis Tionghoa. Penelitian ini memfokuskan diri pada makna yang terkandung dalam setiap simbol yang terdapat di dalam upacara ritual kematian etnis Tionghoa, untuk itu digunakanlah teori Interaksi Simbolik. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dan bertujuan untuk mengetahui makna dari setiap simbol yang terdapat dalam upacara rirual kematian tersebut. Penelitian ini menggunakan Snowball Sampling untuk mendapatkan responden dan menggunakan teknik pengumpulan data studi wawancara, observasi dan dokumentasi, serta analisis Triangulasi sebagai teknik keabsahan data. Hasil penelitian ini mengungkapkan terdapat empat tahapan di dalam upacara ritual kematian etnis Tionghoa yaitu, upacara sebelum masuk peti, upacara masuk peti, upacara pemakaman, dan upacara setelah pemakaman. Pada masing-masing tahapan tersebut terdapat simbol-simbol yang memiliki makna tersendiri, antara lain: baju tujuh lapis, mutiara, pembakaran dupa/hio, pakaian blacu, kekojong dan ikat kepala memiliki, meratap, Liam Keng, air mata yang tidak boleh mengenai jenazah, pecah cermin, membakar rumah-rumahan, gokok, pakaian di dalam peti mati, Sam Sing, lampion putih, soja dan kui, benang merah, hoe, pecah semangka, iringan musik, toapekong, basuh muka, lilin,gelang belacu.