PRASANGKA SOSIAL DALAM INTERAKSI ANTARA SUKU REJANG DENGAN SUKU JAWA ( Study Kasus Di Desa Nangai Amen Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong)

Main Authors: Nurlando, Dedi, Tamrin, Bangsu, Yunilisiah, Yunilisiah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/1672/1/dedi%20nurlando.pdf
http://repository.unib.ac.id/1672/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengangkat judul “Prasangka Sosial Dalam Interaksi Antara Suku Rejang Dengan Suku Jawa” di Desa Nangai Amen Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana prasangka sosial suku Rejang dan Jawa, bagaimana stereotipe yang dimunculkan oleh suku Rejang terhadap suku Jawa atau sebaliknya yaitu stereotipe yang dimunculkan oleh suku Jawa terhadap suku Rejang dan bagaimana sikap diskriminasi muncul dalam interaksi sosial antara suku Rejang dan suku Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial antara suku Rejang dengan suku Jawa, untuk mengetahui bagaimana stereotipe yang dimunculkan oleh suku Rejang terhadap suku Jawa atau sebaliknya dan untuk mengetahui bagaimana sikap diskriminasi muncul dalam interaksi sosial antara suku Rejang dan Jawa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan wawancara. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Data dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya prasangka sosial dalam interaksi sosial yang terjadi di Desa Nangai Amen antara Rejang dan Jawa dalam bentuk stereotipe, jarak sosial dan sikap diskriminasi. Prasangka antara dua suku ini disebabkan adanya penguasaan pada kepengurusan Desa/Masjid dan arisan yang memunculkan prasangka sosial dalam bentuk stereotipe yang mengatakan bahwa Rejang memiliki sifat yang kasar, gaya hidup yang tinggi hal ini diakibatkan karena agresi usaha terhalang karena merasa tersaingi atau disingkirkan atau adanya perasaan superioritas terhadap kelompoknya sendiri dari berbagai perbedaan yang ada memunculkan stereotipe, jarak sosial dan sikap diskriminasi yang dimanifestasikan dalam bentuk penilaian negatif.