ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MEMPEROLEH PELAYANAN PEMBUATAN SIM ( SURAT IZIN MENGEMUDI ) YANG DILAKUKAN SATPAS (SATUAN PENYELENGGARA ADMINISTRASI SIM) POLISI RESOR BENGKULU

Main Authors: Andraleka, Depy, Budiyono, Budiyono, Mirza , Yasben
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/1648/1/ANALISIS%20KEPUASAN%20MASYARAKAT%20DALAM%20MEMPEROLEH%20PELAYANAN%20PEMBUATAN%20SIM%20%28%20SURAT%20IZIN%20MENGEMUDI%20%29%20YA.pdf
http://repository.unib.ac.id/1648/
Daftar Isi:
  • Pelayanan yang dilaksanakan oleh POLRI dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan visi POLRI sebagai institusi penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat merupakan keinginan dan tujuan POLRI dalam pelayanan publik khususnya pelayanan pembuatan SIM. Untuk terwujudnya keinginan dan tujuan tersebut, POLRI harus melaksanakan dan menyelenggarakan pelayanan yang ideal bagi masyarakat. Dalam penyelenggaraan pelayanan pembuatan SIM di Indonesia, banyak sekali hambatan-hambatan. Perlu adanya keterlibatan yang tidak hanya oleh POLRI pusat dan POLRI daerah dalam pengawasan Pelayanan pembuatan SIM, akan tetapi perlu juga melibatkan POLRI dibawahnya seperti Polresta (Polisi Resort Kota). Sebuah langkah maju pula ketika masyarakat diikutsertakan dalam pengawasan pelaksanaan dan pengawasan pelayanan pembuatan SIM. Sehingga mereka dapat memberikan masukan, menilai dan berpersepsi tentang kinerja POLRI. Dalam pemberian sebuah SIM baru kantor Satpas (Satuan Penyelenggara Administrasi SIM) benarbenar menjalankan dan melakasanakan prosedur dan tahapan pembuatan SIM dengan kualitas pelayanan yang baik kepada masyarakat. Masyarakat bisa melihat dan menilai pelayanan kantor Satpas melalui program mereka kemudian dituangkan ke dalam sebuah kepuasan. Akan tetapi masih banyak masalah pelayanan pembuatan SIM yang harus diperhatikan oleh kantor Satpas (Satuan Penyelenggara Administrasi SIM). Seperti kualitas pelayanan yang ideal, sarana dan pra-sarana, dan kesejahteraan polisi/pegawai. Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif. Yang melihat dan menggambarkan kejadian-kejadian yang sedang terjadi dan berlangsung. Sesuai observasi penulis, bahwa masalah pelayanan pembuatan SIM umumnya adalah masalah sarana dan pra-sarana yang kurang lengkap dan memadai, pendidikan masyarakat yang rendah dikenal dengan istilah dengan masyarakat tidak terkordinir dan perhatian yang lebih dalam pelayanan pembuatan SIM .