ANALISIS KREDIT BERMASALAH PADA PINJAMAN RITEL KOMERSIAL PERBANKAN (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Bengkulu)
Main Authors: | SEFTIKA, ELFIRA, Handoko, Hadiyanto, Mintargo, Mintargo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/16156/1/Tesis%20Elfira%20Seftika.pdf http://repository.unib.ac.id/16156/ |
Daftar Isi:
- Pendapatan terbesar bank berasal dari bunga, imbalan, atau pembagian hasil usaha atas kredit yang disalurkan. Semakin banyak jumlah kredit yang disalurkan berarti potensi pendapatan semakin besar. Kredit bermasalah/ kredit macet yang terjadi pada proses pengembalian pinjaman yang terjadi di lapangan dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari debitur atau nasabah. Kondisi internal dan eksternal nasabah yang mengalami kredit macet memiliki banyak faktor yang terkadang muncul dalam proses pengembalian pinjaman kredit ke pihak bank. Data nasabah yang mengalami kredit bermasalah per 31 Desember 2015 di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Bengkulu, dari 579 jumlah rekening ritel komersial dengan total out standing sebesar Rp. 285.244.720.996 terdapat 84 rekening dengan total out standing sebesar Rp. 40.994.667.355 yang termasuk ke dalam kredit bermasalah atau sekitar 14,37 % dari OS dan 14,50 % dari rekening nasabah yang mengalami kredit bermasalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis faktor internal nasabah terhadap kredit bermasalah pada pinjaman ritel komersial di PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Bengkulu; dan (2) menganalisis faktor eksternal nasabah terhadap kredit bermasalah pada pinjaman ritel komersial di PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Bengkulu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, (1) Faktor internal nasabah memiliki kaitan terhadap meningkatnya kredit bermasalah di perbankan. Nilai rata-rata tertinggi pada faktor internal nasabah adalah pada variabel musibah yang dialami oleh nasabah yaitu sebesar 3,87 (setuju); dan (2) Faktor eksternal nasabah juga dapat berperan meningkatkan kredit bermasalah di perbankan. Faktor eksternal yang paling berperan menyebabkan terjadinya kredit bermasalah pada nasabah adalah peraturan pemerintah yang merugikan dengan nilai 3, 91 (setuju). Beberapa saran yang dapat diberikan adalah: (1) Pemberian kredit pada nasabah perbankan harus melihat seluruh aspek atau kondisi pada nasabah sehingga dapat memperkecil jumlah kredir bermasalah di setiap tahunnya; (2) Perlu dilakukan tindakan proaktif apabila telah terlihat gejala-gejala bahwa kredit tersebut akan bermasalah; (3) Pengawasan yang lebih ketat dalam pencairan dana sehingga tidak adanya penyelewengan dana yang dilakukan nasabah; (4) Ketepatan pemberian jenis pinjaman kredit kepada nasabah sehingga terjadinya kelancaran pada proses pengembalian pinajmannya kepada pihak bank.