PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU

Main Authors: ULVIA, SELVI, Yefriza, Yefriza, Mintargo, Mintargo
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/16153/1/Tesis%20Selvi%20Ulvia.pdf
http://repository.unib.ac.id/16153/
Daftar Isi:
  • Kemiskinan yang terjadi sekarang tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hak berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik. Kemiskinan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain pertumbuhan ekonomi, pengangguran, pendidikan, pertumbuhan penduduk, kesehatan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geografis dan lingkungan. Variabel-variabel tersebut dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap besarnya pertumbuhan penduduk miskin di suatu daerah. Kemiskinan juga disebabkan karena tingkat produktivitas rendah, jumlah tenaga kerja terlalu banyak, lapangan usaha sedikit dan tingkat pendidikan penduduk miskin rata-rata sangat rendah bahkan banyak diantara mereka yang tidak tamat sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah: menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, pengangguran, tingkat pendidikan dan pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Data penelitian berupa pertumbuhan ekonomi, pengangguran, tingkat pendidikan, pertumbuhan penduduk dan kemiskinan pada kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Metode analisis data digunakan adalah analisis regresi dengan pendekatan data panel. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa: (1) Nilai t-hitung variabel pertumbuhan ekonomi daerah sebesar -0, 904833 dengan p-value sebesar 0,3708. Nilai p-value 0,3708 > alpha 0,05 yang berarti bahwa variabel pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan pada kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu; (2) Nilai t-hitung variabel pengangguran sebesar 1.777023 dengan p-value sebesar 0,0830. Nilai p-value 0,0830 > alpha 0,05 yang berarti bahwa variabel pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan pada kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Namun variabel pengangguran memiliki pengaruh signifikan pada taraf kepercayaan 90% (alpha 0,10); (3) Nilai t-hitung variabel tingkat pendidikan sebesar -0,787263 dengan p-value sebesar 0,4357. Nilai p-value 0,4357 > alpha 0,05 yang berarti bahwa variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan pada kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu; dan (4) Nilai t-hitung variabel pertumbuhan penduduk sebesar -0,804003 dengan p-value sebesar 0,4260. Nilai p-value 0,4260 > alpha 0,05 yang berarti bahwa variabel pertumbuhan penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan pada kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Dari hasil analisis data dan pembahasan, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: (1) Program-program penanggulangan kemiskinan hendaknya diarahkan pada pemberian kesempatan kerja yang luas kepada masyarakat miskin dengan cara memberi latihan-latihan keterampilan serta membuka lapangan kerja sesuai dengan latihan yang diberikan. Masyarakat seharusnya tidak dibiasakan menerima bantuan berupa uang namun harus diwujudkan dalam bentuk sarana dan prasarana ekonomi, agar bantuan tersebut lebih bermanfaat dan (2) Pemerintah hendaknya memprogramkan wajib belajar khususnya untuk masyarakat miskin dengan biaya yang ditanggung negara baik melalui program nasional dan ditunjang dengan program daerah yang bertujuan untuk menurunkan angka buta aksara. Upaya ini juga untuk memberikan kesempatan dan peluang kepada anggota keluarga miskin yang telah memiliki pendidikan tinggi untuk dapat bekerja di lapangan kerja formal yang disediakan oleh pemerintah dan sektor swasta, sehingga tingkat pendapatan keluarga miskin dapat meningkat, yang akhirnya mereka dapat keluar dari garis kemiskinan.