ANALISIS KAPASITAS FISKAL DAN KEMANDIRIAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA SEBELUM DAN SESUDAH PEMEKARAN
Main Authors: | CHANDRA, ROBYAL, Ketut, Sukiyono, Handoko, Hadiyanto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/16148/1/Tesis%20Robyal%20Chandra.pdf http://repository.unib.ac.id/16148/ |
Daftar Isi:
- Penyelenggaraan fungsi pemerintah daerah akan terlaksana secara optimal jika penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah, dengan mengacu kepada undang-undang tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yang besarnya disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. Semua sumber keuangan yang melekat pada setiap urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis karakteristik kemiskinan keluarga di Kabupaten Lebong dan (2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis penyebab kemiskinan keluarga di Kabupaten Lebong. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data digunakan adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa: (1) Menganalisis kapasitas fiskal dan kemandirian daerah Kabupaten Bengkulu Utara sebelum dan sesudah pemekaran; (2) Menguji perbedaan kapasitas fiskal dan kemandirian daerah Kabupaten Bengkulu Utara sebelum dan sesudah pemekaran dan (3) Merumuskan strategi meningkatkan kapasitas fiskal dan kemandirian daerah Kabupaten Bengkulu Utara. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kapasitas fiskal Kabupaten Bengkulu Utara selama kurun waktu sebelum dan sesudah pemekaran berada pada kategori rendah dan cukup/sedang; (2) Tingkat kemandirian daerah Kabupaten Bengkulu Utara sebelum dan sesudah pemekaran berada pada kategori rendah, karena berada pada skala interval <25%; (3) Terdapat perbedaan kapasitas fiskal di Kabupaten Bengkulu Utara sebelum dan sesudah pemekaran; (4) Tidak terdapat perbedaan kemandirian derah di Kabupaten Bengkulu Utara sebelum dan sesudah pemekaran; (5) Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas fiskal dan kemandirian daerah di Kabupaten Bengkulu Utara adalah : a) Melakukan pendataan potensi PAD secara berkala; b) Menambah jumlah pos-pos pembayaran pajak; c) Koordinasi lintas sektoral yang lebih baik; d) Menambah jumlah petugas penagih pajak dan menerapkan pemugutan pajak dengan sistem jemput bola; dan e) Menerapkan sanksi yang tegas baik bagi wajib pajak maupun oknum pemungut pajak yang melakukan tindakan pelanggaran hukum. Berdasarkan hasil analisis terhadap kapasitas fiskal dan kemandirian daerah Kabupaten Bengkulu Utara, dapat diberikan beberapa saran berkaitan dengan peningkatan kemandirian dan kemampuan keuangan daerah, yakni: (1) Dari hasil analisis kapasitas fiskal harus ditingkatkan Pendapatan Asli Daerahnya dan (2) Kemandirian daerah perlu ditingkatkan untuk mencapai kemandirian daerah melalui optimalisasi potensi pendapatan asli daerah dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi.