PERANAN SATUAN PENGAMAN OBJEK VITAL (SATPAMOBVIT) DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DI KAWASAN WISATA KOTA BENGKULU

Main Authors: PUTRA SILAEN, TRI, Antory, Royan, Herlita, Eryke
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15812/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.unib.ac.id/15812/
Daftar Isi:
  • Maraknya tindak pidana pencurian yang terjadi belakangan ini membuat resah masyarakat sehingga masyarakat menjadi tidak nyaman dan aman. Padapenelitian ini penulis membahas tentang Peranan Satuan Pengaman Objek Vital (SatpamObvit) dalam Pencegahan Tindak Pidana Pencurian di Kawasan WisataKota Bengkulu, berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 23 tahun 2010 Paragraf 8 Pasal 63. Pemilihan tema inidilatarbelakangi oleh jumlah kasus tindak pidana pencurian di kawasan wisatakota Bengkulu. Tindak Pidana Pencurian juga sudah di atur dalam KUHPidanaPasal 362, Pasal 363, Pasal 364, Pasal 365 dan Pasal 367. Pasal – pasal tersebut telah mengatur dan mengelompokkan tindak pidana pencurian yang ringan sampaipencurian yang dianggap berat dengan hukuman beberapa tahun penjara.Permasalahan dalam penelitian ini yaitu peranan satuan pengaman objek vitaldalam pencegahan tindak pidana pencurian di kawasan wisata kota Bengkulu, hambatan yang dihadapi satuan pengaman objek vital dalam pelaksanaan pencegahan tindak pidana pencurian di kawasan wisata kota Bengkulu. Penentuansampel dalam penelitian ini di gunakan purposive sampling. Pengumpulan datadiperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari datalapangan dengan cara mengadakan wawancara bebas terpimpin, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara kepustakaan. Selanjutnya dianalisis secarakualitatif dengan menggunakan kerangka berpikir deduktif ke induktif dan sebaliknya. Dari hasil penelitian diketahui peranan satuan pengaman objek vitaldalam pencegahan tindak pidana pencurian di kawasan wisata belum berperan sebagaimana tugas dan fungsinya dan juga hambatan yang dihadapi oleh satuan pengaman objek vital dalam pelaksanaan pencegahan tindak pidana pencurian di kawasan wisata antara lain faktor masih belum tertata rapinya fasilitas – fasilitasparkir, pendukung lainnya atau tempat penitipan barang.; faktor sarana dan prasarana pendukung yang kurang memadai seperti : tidak adanya menarapengawas untuk memantau aktivitas wisatawan di tempat wisata.; pos – pospenjagaan di tempat – tempat wisata yang sangat kurang.; masih kurangnya lampupenerangan di kawasan wisata.; faktor kurangnya anggaran operasional satuanpengaman objek vital polres kota Bengkulu.; kurangnya informasi darimasyarakat.