PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014

Main Authors: Salim, Nadiah N. W. A., Chairil, Afandy
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15699/1/NADIAH%20N.%20W.%20A.%20SALIM%20NPM%20%20C1B011089.pdf
http://repository.unib.ac.id/15699/
Daftar Isi:
  • Efektivitas dan efesiensi suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh profitabilitas dan aktivitas dalam perusahaan. Dengan demikian penggunaan analisis rasio keuangan dapat menggambarkan kinerja keuangan yang telah dicapai. Rasio menggambarkan suatu hubungan pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dan jumlah yang lain. Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut dipakai sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak atau net income after tax (NIAT) terhadap total asset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar (Ang, 1997). Menurut Brigham dan Houston (2006) Current Ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan aktiva lancar membayar hutang lancar. Menurut Riyanto (2008) Debt to Equity Ratio (DER) yaitu total kewajiban dibagi total ekuitas yang menunjukkan tingkat penggunaan utang (total hutang) terhadap modal yang dimiliki perusahaan. Total Assets Turnover ( TATO) merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan total aktiva dalam perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data pada perusahaan pertambangan sub sektor batu bara periode 2009-2014. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 perusahaan pertambangan batu bara yang termasuk kedalam kriteria penilaian. Berdasarkan hasil analisa regresi berganda diperolah persamaan regresi yaitu ROA= 1,363089 + 0,710500 (CR) – 0,382376(DER)- 0,350938(TATO) hal ini menggambarkan adanya pengaruh yang positif antara current ratio terhadap return on asset dan pengaruh yang negatif dari debt to equity ratio dan total asset turn over terhadap return on asset. Hasil pengujian simultan (uji F) menunjukkan probabilitas sebesar 0,006 < 0,05. Karena tingkat probabilitas di bawah 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama X 1 (current ratio), X (debt to equity) dan X 3 2 (total asset turnover) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return on asset (Y). Pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan hasil nilai signifikan untuk current ratio sebesar 0,0007. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan berada di bawah 0,05. Maka H ditolak dan Ha 0 diterima, artinya current ratio berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. Dari hasil uji t dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk debt to equity ratio sebesar 0,1049. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai ditolak, artinya debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. Dari hasil uji t dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk total asset turn over sebesar 0,1793. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan berada di atas 0,05. Maka H signifikan berada di atas 0,05. Maka H 0 diterima dan H a 0 diterima dan H a ditolak, artinya total asset turn over tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dikemukakan saran : 1) Diharapkan kepada perusahaan batubara untuk dapat meningkatkan current ratio dengan cara meningkatkan penjualan agar dapat meningkatkan pemasukan, baik itu berupa kas ataupun piutang usaha jangka pendek sehingga nilai aset lancar dapat bertambah 2) Perusahaan batubara agar dapat memperbaiki nilai DER dengan mengurangi penggunaan hutang yang besar dari pihak ketiga untuk operasional perusahaan karena penggunaan hutang yang besar tentunya akan menambah beban perusahaan yang dapat menyebabkan calon investor ragu untuk menanamkan modalnya. 2) Untuk meningkatkan total asset turn over, perusahaan batubara diharapkan dapat memperhatikan peruputaran aktiva agar lebih cepat berputar dan meraih laba, sehingga menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.