PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP BRAND TRUST PADA INSTANT MESSENGER LINE DI KALANGAN REMAJA
Main Authors: | CAKRANINGRAT, JURIKO FATAH, Lizar, Alfansi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15691/1/Skripsi.pdf http://repository.unib.ac.id/15691/ |
Daftar Isi:
- Teknologi dan informasi saat ini berkembang semakin pesat. Kini masyarakat lebih dimudahkan dengan aneka teknologi canggih. Efektivitas, efisiensi dan kenyamanan yang diusung oleh teknologi telah membuat teknologi mendapatkan tempat di hati konsumen.Teknologi telah membuka akses sebesar-besarnya bagi konsumen untuk mengakses beragam informasi. Konsumen dapat terkoneksi dengan berbagai sumber akses yang berperan dalam proses pembelian dan pemenuhan kebutuhan. Berkembangnya internet membuat informasi yang dibutuhkan oleh konsumenpun semakin kompleks. Iklan dan promosi dirasa kurang cukup untuk pemenuhan kebutuhan informasi. Sebelum internet berkembang pendekatan antara konsumen dan produsen hanya satu arah secara langsung, kini lebih menyentuh sisi emosional, membangun percakapan dan menjadikan konsumen menjadi subjek yang sejajar. Seseorang dapat berbagi pengalaman, melakukan review produk serta berinteraksi dengan pelanggan lainnya melalui media sosial. Bentuk komunikasi seperti ini bisa disebut dengan word of mouth. Kini word of mouth telah mengalami pergereseran paradigma. Dulu komunikasi word of mouth dilakukan secara tatap muka dengan orang yang telah dikenal, namun sekarang word of mouth dapat dilakukan dalam dunia maya dengan cakupan yang lebih luas, yaitu dalam hitungan detik apa yang kita share mampu dibaca oleh jutaan orang lain. Seiring dengan pergeseran paradigma tersebutlah word of mouth melalui melalui media internet disebut dengan electronic word of mouth. Electronic word of mouth melalui media sosial dilakukan dengan cara memberi review produk, memberikan rekomendasi kepada konsumen lain atau hanya sekedar berbagi pengalaman..Online product adalah produk yang di pasarkan secara online atau via internet dan salah satu contoh online product adalah LINE dimana produk dari NAVER corporation ini bergerak pada bidang jasa telekomunikasi yaitu instant messenger dan diindonesia LINE memilih segmentasi pasar remaja. Atas dasar inilah penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ketika electronic word of mouth diadopsi oleh perushaan bersamaan dengan meningkatkan percieved quality dari produk, apakah akan mempengaruhi brand trust pada konsumen instant messenger LINE di kalangan remaja. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana terdapat pengujian hipotesis untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling, yaitu dengan menggunakan teknik snowball. Dimana penentuan sampel yang mula-mula kecil kemudian sampel tersebut akan melibatkan teman-temannya untuk turut menjadi sampel melalui media social. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dan didapatkan dengan menyebarkan link kuesioner secara online, link kuesioner dibuat menggunakan website online survey yaitu ww.kwiksurveys.com kemudian disebarkan kepada responden melaui sosial media, yaitu Facebook, Blackberry Messenger, LINE, WhatsApp. Proses penyebaran kuesioner dilakukan selama 23 hari dimulai pada tanggal 24 juni dan ditutup pada tanggal 16 juli 2016 serta dibagi menjadi tiga tahap penyebaran tahap pertama 24-30 juni 2016, tahap kedua 1-9 juli 2016, tahap ketiga 10-16 juli2016. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 160 responden. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan statistik regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 17. Dari hasil pengujian hipotesis maka diperoleh electronic word of mouth berpengaruh terhadap brand trust. Diketahui bahwa variabel electronic word of mouth (X1) memiliki nilai (sig) 0,000. Apabila nilai (sig) lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai electronic word of mouth 0,000 < 0,05: maka hasil penelitian ini mendukung hipotesis H1. Jadi dapat disimpulkan bahwa electronic word of mouth memiliki pengaruh terhadap brand trust. perceived quality berpengaruh terhadap brand trust. Diketahui bahwa variabel perceived quality (X2) memiliki nilai (sig) 0,000. Apabila nilai (sig) lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai perceived quality 0,000 < 0,05: maka hasil penelitian ini mendukung hipotesis H2. Jadi dapat disimpulkan bahwa perceived quality memiliki pengaruh terhadap brand trust. Hasil penelitian menunjukan bahwa electronic word of dan perceived quality mempengaruhi brand trust. Diketahui bahwa variabel electronic word of mouth (X1) memiliki nilai (sig) 0,000 serta variabel perceived quality (X2) memiliki nilai (sig) 0,000. Apabila nilai (sig) lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai electronic word of mouth 0,000 < 0,05: maka hasil penelitian ini mendukung hipotesis H3. Jadi dapat disimpulkan bahwa electronic word of mouth dan perceived quality mepengaruhi brand trust. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa electronic word of mouth berpengaruh pada brand trust, percieved quality berpengaruh terhadap brand trust,electronic word of mouth. Dengan kata lain strategi promosi menggunakan electronic word of mouthyang didukung oleh percieved quality menumbuhkan rasa percaya terhadap produk di benak konsumen LINE. Kata Kunci: electronic word of mouth, perceived quality, brand trust