ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL PERIODE 2014-2015

Main Authors: Rokhmatika, Auliya, Chairil, Afandy
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15674/1/SKRIPSI%20TIKA-WORD.pdf
http://repository.unib.ac.id/15674/
Daftar Isi:
  • Globalisasi dan tantangan-tantangan yang dihadapi dunia perbankan membuat Bank Indonesia sebagai bank sentral dan pengawas, mengambil langkah-langkah yang konkrit untuk perbaikan perbankan di Indonesia. Kesehatan bank menjadi indikator yang paling berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian dan menarik masyarakat untuk menjadi nasabah bank tersebut, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 untuk melihat penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan melihat laporan keuangan dan kinerja keuangan. Objek penelitian ini yaitu PT Bank Agris Tbk, PT Bank MNC Internasional Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Bukopin Tbk, PT Bank Mestika Dharma Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Jtrust Indonesia Tbk, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur dan Banten Tbk, PT Bank QNB Indonesia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Bank Permata Tbk, Bank Sinarmas Tbk, Bank Artha Graha Internasional Tbk, Bank Windu Kentjana Internasional Tbk, Bank Mega Tbk, dan Bank OCBC NISP Tbk periode 2014-2015. RGEC adalah aspek yang paling berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank, yang mempengaruhi pula tingkat kesehatan bank. RGEC merupakan tolak ukur yang menjadi objek pemeriksaan bank yang dilakukan pengawas bank. Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan dengan menghitung rasio bank yang dijadikan sampel berdasarkan metode Risk profile, Good corporate governance, Earning, Capital yaitu Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Interest Rate Risk, Net Profit Margin, Return on Asset, Net Interest Margin dan Capital Adequacy Ratio selama periode 2014-2015. Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Rasio NPL PT Bank Agris selama dua tahun sebesar 0,66% dan 1,75% dikategorikan sehat karena nilai yang diperoleh 10% < NPL . Rasio LDR sebesar 70,00% dan 78,55% dikategorikan sehat. Rasio IRR sebesar 99,8% predikat kurang sehat dan 100,3% tidak sehat karena nilainya > 100. Rasio NPM memiliki rasio 34,35% dengan predikat tidak sehat dan 52,89% predikat kurang sehat. Rasio ROA memiliki rasio 0,13% dan 0,09 dikategorikan kurang sehat. Rasio NIM 2,16% dan 2,73% dan rasio CAR 8,93% dan 8,86% dikategorikan sehat karena nilai CAR PT Bank Agris ≤ 9%. Rasio NPL PT Bank MNC Internasional 5,88% dan 2,95% predikat sehat. Rasio LDR 79,24% dan 72,15%. Rasio IRR 99,2% dan 108,1% dikategorikan tidak sehat karena nilainya > 100. Rasio NPM 94,66% predikat sehat dan 13,17% tidak sehat karena nilai kredit NPM < 51%. Rasio ROA memiliki rasio 0,17% dan 0,49% dikategorikan kurang sehat. Rasio NIM 2,58% dan 2,43% predikat sehat dan rasio CAR 17,78% dan 17,83% artinya PT Bank MNC Internasional mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL Bank Capital Indonesia 0,33% dan 0,78% predikat sehat. Rasio LDR 58,40% dan 55,90% dikategorikan sangat sehat. Rasio IRR 96,1% predikat cukup sehat dan 101,1% predikat kurang sehat. Rasio NPM 29,69% dan 27,18% dikategorikan tidak sehat karena nilai kredit NPM < 51%. Rasio ROA memiliki rasio 0,70% dan 0,66% dengan predikat cukup sehat. Rasio NIM 2,89% dan 2,92% dikategorikan sehat. Rasio CAR 16,43% dan 17,70% artinya Bank Capital Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL Bank Central Asia tahun 2014-2015 sebesar 0,59% dan 0,72% dikategorikan sehat. Rasio LDR 75,87% dan 79,93%. Rasio IRR 92,91% dan 99,56%. Rasio NPM 39,90% dan 37,67% predikat tidak sehat. Rasio ROA memiliki rasio 0,02% dan 0,05% predikat kurang sehat. Rasio NIM 6,61% dan 6,80% predikat sangat sehat. Rasio CAR 16,85% dan 18,65% artinya Bank Central Asia menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL Bank Bukopin tahun 2014-2015 2,76% dan 2,83% dikategorikan sehat. Rasio LDR 83,10% dan 85,16%. Rasio IRR tahun 2014 100,1% predikat tidak sehat dan tahun 2015 99,91% predikat kurang sehat. Rasio NPM 80,89% dan 85,03%. Rasio ROA memiliki rasio 0,88% dan 1,00% predikat sehat. Rasio NIM 204,47% dan 2015 sebesar 140,41%. Rasio CAR 14,19% dan 2015 sebesar 13,56% dikategorikan sangat sehat yang artinya Bank Bukopin mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL PT Bank Mestika Dharma tahun 2014 sebesar 2,16% dan tahun 2015 sebesar 2,25% dalam predikat sehat. Rasio LDR 101,2% dan 101,6%. Rasio IRR 55,68% predikat sehat dan 48,57% predikat sangat sehat. Rasio NPM 36,70% dan 33,57% dikategorikan tidak sehat. Rasio ROA memiliki rasio 3,08%, 2,05% dan Rasio NIM 6,49% dan 6,74%, hal ini menunjukan bahwa nilai rasio ROA dan NIM dikategorikan sangat sehat. Rasio CAR 26,35% dan 28,26% artinya PT Bank Mestika Dharma mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL Bank Negara Indonesia 2014 sebesar 12,2% dan 2015 sebesar 15,8% dan dikategorikan sangat sehat. Rasio LDR 92,45% dan 92,13% dengan predikat kurang sehat. Rasio IRR 100,2% dan 100,4% dengan predikat tidak sehat. Rasio NPM 129,8% dan 109,8%. Rasio ROA tahun 2014 0,26% predikat cukup sehat dan 2015 2,30% predikat sangat sehat. Rasio NIM 181,9% dan 97,00% predikat sangat sehat. Rasio CAR 16,21% dan 19,49% artinya Bank Negara Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL Bank Rakyat Indonesia 2014 sebesar 1,28% dan tahun 2015 sebesar 1,21% predikat sehat. Rasio LDR 79,55% dan 84,37% predikat sehat. Rasio IRR 101,2% dan 101,7% predikat tidak sehat. Rasio NPM 281,5% dan 222,5%. Rasio ROA Bank Rakyat Indonesia Tbk 0,03% dan 0,06% dengan predikat kurang sehat. Rasio NIM 7,06% dan 7,45% predikat sangat sehat. Rasio CAR 18,30% dan 20,58% artinya Bank Rakyat Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL Bank Tabungan Negara (Persero) selama dua tahun sebesar 0,29% dan 1,48% dalam predikat sehat. Rasio LDR 99,81% dan 100,0% dan Rasio IRR 134,7% dan 154,6%. Hal ini menunjukan bahwa rasio LDR dan IRR dikategorikan kurang sehat. Rasio NPM 150,0% dan 195,2%. Rasio ROA Bank Tabungan Negara (Persero) 0,77% dan 1,05% predikat cukup sehat. Rasio NIM memiliki rasio 4,18% dan 4,55% predikat sangat sehat. Rasio CAR 14,63% dan 2015 sebesar 16,96% artinya Bank Tabungan Negara (Persero) mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL PT Bank Jtrust Indonesia 9,82% dan 6,76%. Rasio LDR 71,13% dan 84,99%. Hal ini menunjukan bahwa rasio NPL dan LDR dikategorikan sehat. Rasio IRR tahun 2014 100,2% predikat tidak sehat dan tahun 2015 97,7% predikat kurang sehat. Rasio NPM 753,40% dan 637,77%. Rasio ROA 0,04% dan 0,18% predikat cukup sehat. Rasio NIM tahun 2014 sebesar 0,6% predikat cukup sehat dan 2015 sebesar 1,3% predikat sehat. Rasio CAR 13,48% dan 2015 sebesar 15,49% artinya PT Bank Jtrust Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten memiliki rasio 13,24% dan 12,58% dikategorikan sangat sehat. Rasio LDR 92,76% dan 87,76% dikategorikan cukup sehat. Rasio IRR 2014 137,6% predikat kurang sehat dan 2015 101,9% predikat tidak sehat. Rasio NPM 191,16% dan 2015 sebesar 244,07% dikategorikan sangat sehat. Rasio ROA 0,00% dan 2015 sebesar 0,01% predikat tidak sehat. Rasio NIM 6,63% dan 6,17% predikat sangat sehat. Rasio CAR 16,07% dan 16,20% artinya Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL PT Bank QNB Indonesia tahun 2014 sebesar 0,96% predikat sehat 0,07% dan tahun 2015 sebesar 12,0% predikat sangat sehat. Rasio LDR 93,46% dan 112,54% dikategorikan cukup sehat. Rasio IRR 99,95% predikat kurang sehat dan tahun 2015 100,0% predikat tidak sehat. Rasio NPM 66,08% dikategorikan cukup sehat dan 83,56% dikategorikan sehat. Rasio ROA 0,02% dan 0,01% predikat tidak sehat. Rasio NIM 8,48% dan 17,88%. Rasio CAR pada PT Bank QNB Indonesia 15,09% dan 16,18% predikat sangat sehat artinya PT Bank QNB Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Rasio NPL PT Bank QNB Indonesia tahun 2014 sebesar 0,96% predikat sehat 0,07% dan tahun 2015 sebesar 12,0% predikat sangat sehat. Rasio LDR 93,46% dan 112,54% dikategorikan cukup sehat. Rasio IRR 99,95% predikat kurang sehat dan tahun 2015 100,0% predikat tidak sehat. Rasio NPM 66,08% dikategorikan cukup sehat dan 83,56% dikategorikan sehat. Rasio ROA 0,02% dan 0,01% predikat tidak sehat. Rasio NIM 8,48% dan 17,88%. Rasio CAR pada PT Bank QNB Indonesia 15,09% dan 16,18% predikat sangat sehat artinya PT Bank QNB Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL Bank Mandiri (Persero) tahun 2014 sebesar 7,96% dan tahun 2015 sebesar 7,79% dikategorikan sehat. Rasio LDR sebesar 89,65% dan 94,27% selama dua tahun dikategorikan kurang sehat. Rasio IRR selama dua tahun memiliki rasio sebesar 105,7%, 100,3% dan dikategorikan tidak sehat. Rasio NPM sebesar 150,5% dan 2015 sebesar 121,9%. Rasio ROA sebesar 0,09% dan 0,07% predikat cukup sehat. Rasio NIM sebesar 24,24% dan 30,74% predikat sangat sehat. Rasio CAR pada Bank Mandiri (Persero) sebesar 16,60% dan 2015 sebesar 18,60% artinya Bank Mandiri (Persero) mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL Bank CIMB Niaga sebesar 4,20% dan 4,05% dikategorikan sehat. Rasio LDR 100,9% dan 99,34% dikategorikan kurang sehat. Rasio IRR sebesar 100,5% predikat tidak sehat dan 97,41% predikat kurang sehat. Rasio NPM 17,68% dan 3,12% selama dua tahun dikategorikan tidak sehat. Rasio ROA sebesar 0,15% dan 0,08% predikat kurang sehat. Rasio NIM sebesar 3,9% dan 4,1% predikat sangat sehat. Rasio CAR Bank CIMB Niaga sebesar 15,38% dan 16,15% artinya Bank Bank CIMB Niaga mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL PT Bank Maybank Indonesia sebesar 2,10% dan 2,23% predikat sehat. Rasio LDR 104,3% dan 97,43% predikat kurang sehat. Rasio IRR tahun 2014 sebesar 100,0% predikat tidak sehat dan tahun 2015 sebesar 99,28% predikat kurang sehat. Rasio NPM selama dua tahun sebesar 84,59% dan 90,09% dikategorikan sehat. Rasio ROA sebesar 0,037% dan 0,038% predikat kurang sehat. rasio NIM 4,7% dan 4,6% dikategorikan sangat sehat. Rasio CAR selama tahun 2014 sebesar 15,76% dan 2015 sebesar 15,16% dikategorikan sangat sehat artinya Bank CIMB Niaga menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL Bank Permata sebesar 0,46% dan 1,48% predikat sehat. Rasio LDR sebesar 88,77% dan 86,53% predikat cukup sehat. Rasio IRR tahun 2014 sebesar 75,41% predikat sehat dan tahun 2015 sebesar 85,64% predikat cukup sehat. Rasio NPM 2014 sebesar 21,39% dan 2015 sebesar 2,95% dikategorikan tidak sehat. Rasio ROA selama dua tahun memiliki rasio sebesar 0,032% dan 0,90% memperoleh predikat cukup sehat. Rasio NIM sebesar 3,36% dan 3,92% predikat sangat sehat. Rasio CAR sebesar 15,20% dan 14,99% dikategorikan sangat sehat artinya Bank Permata menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL Bank Sinarmas sebesar 0,31% dan 0,40% predikat sehat. Rasio LDR sebesar 97,48% dan 97,20% predikat kurang sehat. Rasio IRR tahun 2014 sebesar 100,1% predikat tidak sehat dan tahun 2015 sebesar 99,31% predikat kurang sehat. Rasio NPM sebesar 12,50% dan 10,41% dikategorikan tidak sehat. Rasio ROA tahun 2014 sebesar 0,77% predikat cukup sehat dan 2015 sebesar 1,74% predikat sangat sehat. Rasio NIM pada tahun 2014 sebesar 5,56% dan 2015 sebesar 5,72% predikat sangat sehat. Rasio CAR sebesar 18,37% dan 14,37% dikategorikan sangat sehat artinya Bank Sinarmas menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL Bank Artha Graha Internasional sebesar 2,10% dan 2,75% predikat sehat. Rasio LDR sebesar 86,94% dan 76,69% predikat kurang sehat. Rasio IRR sebesar 100,7% dan 100,1% predikat tidak sehat karena nilai kreditnya > 100. Rasio NPM 2014 sebesar 165,9% dikategorikan sangat sehat dan 2015 sebesar 65,83% predikat kurang sehat. Rasio ROA sebesar 0,04% dan 0,01% selama dua tahun memperoleh predikat kurang sehat. Rasio NIM sebesar 159,9% dan 78,25% dikategorikan sangat sehat. Rasio CAR sebesar 15,68% dan 15,94% dikategorikan sangat sehat artinya Bank Artha Graha Internasional mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL Bank Windu Kentjana Internasional sebesar 2,72% dan 1,88% predikat sehat. Rasio LDR sebesar 84,36% dan 86,85% predikat cukup sehat. Rasio IRR sebesar 100,2% dan 100,1% predikat tidak sehat karena nilai kreditnya > 100. Rasio NPM selama dua tahun sebesar 278,1% dan 344,7% dikategorikan sangat sehat. Rasio ROA tahun 2014 sebesar 1,9% dikategorikan sangat sehat dan 2015 sebesar 0,6% predikat cukup sehat. Rasio NIM sebesar 3,7% dan 4,5% dan dikategorikan sangat sehat. Rasio CAR sebesar 14,14% dan 16,38% dikategorikan sangat sehat artinya Bank Windu Kentjana Internasional menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL Bank Mega selama dua tahun sebesar 10,46% dan 84,09% dikategorikan sangat sehat. Rasio LDR selama dua tahun sebesar 64,95% dan 63,82% dikategorikan sangat sehat. Rasio IRR sebesar 99,84% dan 99,81% predikat cukup sehat. Rasio NPM sebesar 92,37% dan 89,31% dikategorikan sehat. Rasio ROA sebesar 1,18% dan 6,8% dan rasio NIM sebesar 8,15% 101,7%. Hal ini menunjukan bahwa nilai rasio ROA dan NIM sama-sama dikategorikan sangat sehat. Rasio CAR sebesar 15,22% dan 22,84% dikategorikan sangat sehat artinya Bank Mega mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. NPL Bank OCBC NISP sebesar 1,34% dan 1,30% predikat sehat. Rasio LDR sebesar 93,89% dan 98,39% predikat cukup sehat. Rasio IRR sebesar 137,0% dan 302,3% predikat kurang sehat. Rasio NPM sebesar 29,68% dan 28,46% dikategorikan tidak sehat. Rasio ROA sebesar 1,36% dan 1,21%, Rasio NIM sebesar 33,23% dan 24,88%, Hal ini menunjukan bahwa nilai rasio ROA dan NIM sama-sama dikategorikan sangat sehat. Rasio CAR sebesar 18,73% dan 17,31% dikategorikan sangat sehat artinya Bank OCBC NISP menunjukkan hasil yang baik dalam hal kecukupan modal bank. Metode RGEC yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia cukup memberikan dampak yang baik bagi perusahaaan perbankan yang majadi sampeldalam penelitian ini. Aspek permodalan pada RGEC mensyaratkan agar bank yang ada di Indonesia harus memiliki modal yang lebih tinggi setiap tahunnya agar tingkat kesehatan bank semakin baik. Kata Kunci : RGEC, NPL, LDR, IRR, NPM, ROA, NIM dan CAR