PENGARUH POSISI RAK DAN KETEBALAN TUMPUKAN PADA PENGERING HIBRID ENERGY SURYA BIOMASSA YSD UNIB 2016 TERHADAP KANDUNGAN KURKUMIN SIMPLISIA TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
Main Authors: | Jaya, Yoga Mas, Yuwana, Yuwana, Devi, Silsia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15644/1/Skripsi%20Yoga%20Mas%20Jaya%20E1G013014.pdf http://repository.unib.ac.id/15644/ |
Daftar Isi:
- Proses pengeringan masih menjadi masalah bagi masyarakat. Selama ini masyarakat di Bengkulu masih menggunakan sistem pengeringan yang kurang tepat. Proses pengeringan yang kurang tepat memiliki banyak kelemahan sehingga perlu dikaji cara terbaik untuk meningkatkan efektifitas pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja pengering tenaga surya YSD-UNIB 2016, menentukan waktu pengeringan simplisia, mengkaji pengaruh pengeringan dengan ketebalan tumpukan dan posisi rak terhadap warna dan kadar kurkumin temulawak. Metode penelitian menggunakan Rancangan dengan 2 faktor yaitu ketebalan tumpukan (tanpa tumpukan, 2,5 cm, dan 5 cm) dan letak sample (rak bawah, rak tengah, dan rak atas). Hasil penelitian menyatakan bahwa, suhu ruang pengering Hibrid Energi Surya dan Biomassa YSD-UNIB 2016 berkisar 50,4°C - 57°C pada saat yang sama suhu udara luar antara 22,5°C – 27,5°C. Kelembaban relatif ruang pengering lebih rendah dari udara luar yaitu berkisar antara 11,1 % - 70% sedangkan kelembaban udara luar pada saat proses pengeringan berlangsung berkisar antara 96% - 99%. Dengan menggunakan KA simpisia 12% waktu penyelesaian pengeringan adalah 11, 9 dan 13 jam masing-masing untuk rak bawah, tengah, dan atas. Warna dipengaruhi oleh posisi rak dan tidak dipengaruhi ketebalan tumpukan dengan deskripsi warna kuning kemerahan. Kadar kurkumin simplisia temulawak yang dihasilkan dipengaruhi oleh ketebalan tumpukan dan tidak dipengaruhi oleh posisi rak dengan kandungan kurkumin rata-rata 2,13%