PENGARUH PENAMBAHAN STARTER DANWAKTU FERMENTASI TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN LEMAK PADA SUSU JAGUNG MANIS ( Zea mays L. sachrata Sturt)

Main Authors: Anggrianto, Helly, Hasanuddin, Hasanuddin, Hamidah, Burhan
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15618/1/SKRIPSI%20ANGGI.pdf
http://repository.unib.ac.id/15618/
Daftar Isi:
  • Jagung merupakan salah satu jenis bahan makanan yang sering dikonsumsi, kandungan gizi pada jagung sangat baik untuk pertumbuhan. Salah satu jenis jagung yang sering dimanfaatkan adalah jagung manis (sweet corn). Jagung manis ( Zea mays L. sachrata sturt ) adalah tanaman yang berumur pendek mudah ditanam, dan dipelihara, cepat dipanen. Salah satu pemanfaatan jagung manis yaitu dalam bentuk produk susu jagung yang dapat digunakan sebagai susu pengganti bagi masyarakat yang alergi terhadap susu sapi. Susu jagung merupakan salah satu minuman tambahan yang bisa menjaga kondisi tubuh. Berbagai macam olahan susu jagung salah satunya adalah penambahan probiotik. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat lebih dari susu jagung tersebut. Salah satu jenis bakteri probiotik adalah Lactobacillus casei shirota strain yang bisa didapat dari produk minuman susu fermentasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian dilakukan pemanfaatan produk susu jagung probiotik menjadi salah satu alternative minuman kesehatan bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan jumlah starter dan lama waktu fermentasi terhadap kandungan gizi dan sifat organoleptik pada produk susu jagung fermentasi, menentukan konsentrasi starter dan waktu fermentasi serta menganalisis tingkat kesukaan konsumen terhadap produk olahan susu jagung fermentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diketahui bahwa perlakuan penambahan susu fermentasi dengan kultur bakteri Lactobacillus casei shirota strain dan waktu fermentasi tidak berpengaruh nyata mutu kimia ( pH, kadar protein, dan kadar lemak) dan uji organoleptik ( aroma, warna, dan tekstur) namun berpengaruh nyata terhadap aroma susu jagung tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi level penambahan starter dan lama waktu fermentasi maka kadar pH semakin meningkat, Untuk pengujian kadar protein dan kadar lemak di serahkan oleh pihak Balai POM Bengkulu untuk pengujiannya. Hasil analisis kadar protein pada penelitian ini yaitu 0,54 % pada feremntasi 24 jam dan 0,48 % pada fermentasi 72 jam, sedangkan untuk kadar lemak adalah 0,8 % pada fermentasi 24 jam dan 0,82 % pada fermentasi 72 jam. Konsentrasi starter adalah pada perlakuan 100 ml dengan waktu fermentasi 48 jam. Tingkat kesukaan konsumen terhadap produk olehan susu jagung fermentasi adalah pada jumlah starter 100 ml dengan lama waktu fermentasi 48 jam.