PENGGUNAAN TWEEN 80 DAN CMC (Carbon methyl cellulose) DALAM PEMBUATAN EMULSI MINYAK SAWIT MERAH DICAMPUR EKSTRAK SALAK SIDEMPUAN (Salacca sumatrana)
Main Authors: | Susanto, Fero, Budiyanto, Budiyanto, Bosman, Sidebang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15611/1/SKRIPSI%20FERO%20SUSANTO%20%28E1G013084%29.pdf http://repository.unib.ac.id/15611/ |
Daftar Isi:
- Minyak sawit merah (Red Palm Oil) merupakan produk olahan kaya karotenoid (β,α,υ -karoten) yang memiliki nilai ekonomis tinggi (Budiyanto, 2012). Kandungan karotenoid di dalam minyak sawit berkisar antara 500 – 700 μ g/ g sedan gk an tokofe rol dan tokotrienol berkisar antara 600 – 1000 μ g/ g. β -karoten dari kelompok karotenoid telah lama diketahui berfungsi sebagai provitamin a dan tokoferol berfungsi sebagai vitamin e. β -karoten di dalam minyak sawit mempunyai beberapa aktivitas biologis yang bermanfaat bagi tubuh. Salak Sidempuan adalah salak yang berbentuk lonjong, berdaging putih kemerahan dengan rasa manis, sepat bercampur asam. Penambahan ekstrak salak Sidempuan pada penelitian ini sebagai pengganti fase air pada pembuatan emulsi minyak sawit merah yang bertujuan untuk menutupi aroma dan rasa khas minyak sawit merah dan juga berfungsi sebagai antioksidan tambahan ke dalam produk emulsi minyak sawit merah. Pada beberapa penelitian pembuatan emulsi minyak sawit merah menghasilkan emulsi minyak sawit merah dengan rasa kelat dan aroma khas minyak sawit merah yang sudah berkurang serta emulsi yang dihasilkan kurang begitu stabil (Nurhayati 2015, Nadapdap 2016, Marbun 2016). Penelitian terdahulu tentang pembuatan emulsi minyak sawit merah menggunakan berbagai flavour maupun ekstrak buah sudah bisa menutupi rasa kelat dan aroma khas dari minyak sawit merah tetapi emulsi minyak Tujuan penelitian mendapatkan konsentrasi tween 80 terbaik dalam pembuatan emulsi minyak sawit merah dicampur ekstrak salak Sidempuan yang menghasilkan emulsi minyak sawit merah dengan tingkat viskositas dan stabilitas terbaik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2017 selama kurang lebih 2 bulan di Laboratorium Teknologi Pertanian dan Laboratorium PT. Bio Nusantara Teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi Tween 80 terbaik untuk mendapatkan emulsi minyak sawit merah terbaik dari segi viskositas, stabilitas dan juga kesukaan konsumen. Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu factorial yaitu konsentrasi Tween 80. Dimana konsentrasi Tween 80 yang digunakan adalah 0,6%, 0,5%, 0,4% dan 0,3% yang selanjutnya diberi simbol A, B, C, dan D. data yang didapat dari hasil pengamatan dan pengujian viskositas, stabilitas dan organoleptic diolah dengan menggunakan SPSS 18 taraf 5% yang berupa Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Taste (DMRT). Lalu hasil pengujian stabilits disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi Tween 80 secara statistic berpengaruh nyata terhadap viskositas, stabilitas dan kekentalan emulsi (uji hedonik) emulsi yang dihasilkan. Sedangkan tidak berpengaruh nyata terhadap warna, aroma dan ras emulsi yang dihasilkan. Konsentrasi tween 80 terbaik adalah 0,6% dengan kestabilan emulsi yang dihasilkan selama 6 hari dan viskositas 179,86 cP. Produk emulsi minyak sawit merah terbaik yang diperoleh berdasarkan preferensi konsumen dari segi warna, aroma dan rasa diperoleh pada produk emulsi dengan penambahan tween 80 sebanyak 0,6%. Sedangkan dari segi kekentalan terbaik berdasarkan preferensi konsumen diperoleh pada produk emulsi dengan penambahan tween 80 sebanyak 0.5%. Tetapi stabilitas emulsi dirasa masih kurang sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan stabilitas emulsi.