KUALITAS NUTRISI RUMPUT Setaria spacellata YANG DIPANEN BERDASARKAN INTERVAL PEMOTONGAN
Main Authors: | Fitriana, Puji Rahmah, Hidayat, Hidayat, Tris, Akbarillah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15586/1/Skripsi%20PujiRahmahFitriana_E1C013010.pdf http://repository.unib.ac.id/15586/ |
Daftar Isi:
- Rumput Setaria spacellata merupakan tanaman yang mempunyai kualitas yang baik sebagai hijauan pakan, hal ini dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan, produktivitas hasil panen, maupun nutrisi yang terkandung di dalamnya, sehingga rumput ini pun sangat disukai oleh ternak. Kualitas Nutrisi bahan pakan merupakan faktor utama dalam memilih dan menggunakan bahan makanan tersebut sebagai sumber zat makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi rumput Setaria spacellata (kadar air, kadar abu, kadar lemak, serat kasar, dan protein kasar) yang dipotong berdasarkan interval pemotongan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Juli 2017 di Lahan Produksi Hijauan Pakan dan Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuannya adalah P1 (interval pemotongan 28 hari), P2 (interval pemotongan 42 hari), dan P3 (interval pemotongan 56 hari). Variabel yang diamati meliputi bahan kering, abu, lemak kasar, serat kasar, dan protein kasar. Hasil analisis berpengaruh nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan Uji Dun can’s Mult ipl e Range T est (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval pemotongan yang berbeda mulai dari 28 hari (P1), 42 hari (P2), dan 56 hari (P3) menghasilkan kandungan abu yang menurun mulai dari P1 sebesar 21,17%, P2 sebesar 17,97%, dan P3 sebesar 13,94%, bahan organik meningkat, yaitu P1 sebesar 78,83%, P2 sebesar 82,03%, dan P3 sebesar 86,06%, lemak kasar P1 sebesar 4,45%, P2 3,90%, dan P3 sebesar 4,17%, serat kasar meningkat, yaitu P1 sebesar 24,02%, P2 sebesar 28,69%, dan P3 sebesar 30,41%, protein kasar tidak berbeda nyata antara P1 sebesar 23,11% dan P2 sebesar 23,44%, namun berbeda nyata dengan P3 sebesar 20,31%, serta BETN pada P1 sebesar 27,25%, P2 sebesar 26,00%, dan P3 sebesar 31,17%. Hasil produksi bahan kering meningkat, yaitu P1 sebesar 2018,91 gram/petak, P2 sebesar 5147,42 gram/petak, dan P3 sebesar 9133,95 gram/petak, abu meningkat, yaitu P1 sebesar 427,14 gram/petak, P2 sebesar 927,81 gram/petak, dan P3 sebesar 1275,85 gram/petak, bahan organik meningkat, yaitu P1 sebesar 1591,76 gram/petak, P2 4219,60 gram/petak, dan P3 sebesar 7858,10 gram/petak, lemak kasar meningkat, yaitu P1 sebesar 90,72 gram/petak, P2 sebesar 201,83 gram/petak, dan P3 sebesar 379,67 gram/petak, serat kasar meningkat, yaitu P1 sebesar 484,12 gram/petak, P2 sebesar 1475,36 gram/petak, dan P3 sebesar 2773,19 gram/petak, protein kasar meningkat yaitu P1 sebesar 462,77 gram/petak, P2 sebesar 1206,54 gram/petak, dan P3 sebesar 1859,76 gram/petak, dan BETN meningkat yaitu P1 sebesar 554,15, P2 sebesar 1335,88 gram/petak, dan P3 sebesar 2845,48 gram/petak. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan interval pemotongan rumput Setaria spacellata yang semakin panjang meningkatkan kandungan bahan organik dan serat kasar. Protein kasar tidak berbeda sampai interval pemotongan 42 hari. Semakin panjang interval pemotongan meningkatkan produksi nutrisi bahan kering, abu, lemak kasar, serat kasar, protein kasar, dan BETN.