EFEKTIVITAS TUMBUHAN OBAT SEBAGAI PENGGANTI FEED ADDITIVE KOMERSIAL TERHADAP KUALITAS KARKAS AYAM BROILER
Main Authors: | Sari, Nova, Urip, Santoso, Kususiyah, Kususiyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15583/1/SKRIPSI%20LENGKAP_NOVA%20SARI_E1C014087_PDF.pdf http://repository.unib.ac.id/15583/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan daging ayam sebagai sumber protein hewani mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya penghasilan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi. Upaya untuk memenuhi tuntutan konsumen berupa produk daging ayam berkualitas biasanya dilakukan dengan memanipulasi kandungan gizi atau sumber bahan tertentu di dalam ransum. Penggunaan antibiotika sebagai pakan tambahan pada broiler sudah tidak direkomendasikan, karena antibiotika akan diakumulasikan dalam daging. Residu antibiotika dalam daging menimbulkan resistensi mikrobia patogen apabila dikonsumsi, padahal antibiotika sangat dibutuhkan untuk dapat menghasilkan performa dan mutu daging yang optimal. Untuk menghindari adanya residu antibiotika, maka dewasa ini banyak diarahkan melalui pencarian pakan tambahan sebagai pengganti antibiotika seperti tumbuhan obat yang berpotensi untuk menggantikan feed additive komersial sekaligus meningkatkan beberapa variabel kualitas karkas, seperti warna karkas yaitu daun katuk, daun salam, daun kemangi, daun pepaya, daun kelor dan buah mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tumbuhan obat sebagai pengganti feed additive komersial terhadap kualitas karkas pada ayam broiler. Diduga bahwa tumbuhan obat tertentu dapat menggantikan feed additive komersial tanpa menurunkan warna karkas, persentase berat karkas dan meat bone ratio paha dan dada, serta tidak meningkatkan cooking loss dan drip loss ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April– Juni 2017, berlokasi di Kandang Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0 : pakan mengandung 0,5% feed additive komersial (top mix), P1 : pakan mengandung 5% tepung daun katuk, P2 : pakan mengandung 5% tepung daun salam, P3 : pakan mengandung 5% tepung daun kemangi , P4 : pakan mengandung 5% tepung daun pepaya, P5 : pakan mengandung 5% tepung daun kelor, P6 : pakan mengandung 5% tepung buah mengkudu. Ayam broiler umur 14 hari sebanyak 168 ekor secara acak, didistribusikan ke dalam 28 petak kandang perlakuan. Pada umur 35 hari, setiap ulangan pada masing-masing perlakuan diambil sampel 1 ekor ayam berdasarkan rata-rata berat badan untuk pengambilan data warna karkas, persentase berat karkas, meat bone ratio paha dan dada, cooking loss dan drip loss. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pemberian tepung tumbuhan obat (tepung daun katuk, tepung daun kemangi, tepung daun pepaya dan tepung daun kelor) dapat meningkatkan warna karkas. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian tepung tumbuhan obat berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase berat karkas, meat bone ratio (MBR) paha dan dada, cooking loss (susut masak) dan drip loss. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tepung tumbuhan obat dapat menggantikan feed additive komersial berupa top mix. Pemberian tepung daun katuk, tepung daun kemangi, tepung daun pepaya dan tepung daun kelor dapat meningkatkan warna karkas. Pemberian tepung tumbuhan obat pada taraf 5% dapat digunakan tanpa menurunkan persentase berat karkas dan meat bone ratio paha dan dada serta tanpa berdampak negatif terhadap cooking loss dan drip loss. Kata Kunci : tepung tumbuhan obat, kualitas karkas