ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN PESTISIDA PADA MADU LEBAH (Apis cerana) TANAMAN KOPI

Main Authors: Kandidat, Kharisma, Rustama, Saepudin, Basyarudin, Zain
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15579/1/Kharisma%20Kandida%20%28E1C013097%29%20Fix%201.pdf
http://repository.unib.ac.id/15579/
Daftar Isi:
  • Dalam upaya meningkatkan produk pertanian dilakukan penerapan panca usaha pertanian yang salah satunya dengan melakukan penggunaan pestisida. Pestisida atau pembasmi hama adalah suatu bahan yang digunakan untuk pengendalian, penolak, atau pembasmi organisme pengganggu berupa serangga, tikus, atau hewan pengganggu lainnya yang merusak tanaman. Disisi lain penggunaan pestisida secara terus menerus akan memiliki dampak yang berbahaya baik bagi konsumen maupun komponen lingkungan lainnya bahkan dapat mengakibatkan berkurangnya kelimpahan dan jumlah jenis pengganggu tanaman yang ada di perkebunan. Produk pertanian yang menggunakan pestisida dapat dikonsumsi baik untuk manusia maupun ternak dengan memiliki kadar pestisida yang terkandung di bawah batas maksimum. Untuk mengatasi kekurangan pada pakan lebah salah satunya adalah dengan menerapkan sistem integrasi dengan tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan lainnya seperti tanaman kopi. Desa Sumber Urip, Kab. Rejang Lebong merupakan sentra produksi madu hasil budidaya lebah A. cerana yang bahkan pakannya adalah dari tanaman kopi. Untuk membasmi hama tanaman kopi tersebut petani menggunakan insektisida. Dengan adanya bahan aktif pada tanaman kopi tersebut, maka diperlukan adanya kajian analisa apakah madu yang dibudidayakan di perkebunan kopi mengandung residu pestisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat residu pestisida pada madu lebah A. cerana. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2017, dan dilaksanakan di Desa Sumber Urip, Kab. Rejang Lebong dan uji kualitas madu dari tanaman kopi dilaksanakan di Laboratorium Saraswati Indo Genetec ( SIG ) Bogor. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara dan observasi langsung ke lapangan dengan mengambil sampel dari lokasi untuk dilakukan uji laboratorium. Data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk tabel serta dibahas secara deskriptif. Kemudian membandingkan antara kandungan residu bahan aktif madu yang terdapat di lokasi pertanian dengan standar SNI untuk kategori BMR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil wawancara langsung dengan petani kopi, pestisida yang digunakan kebanyakan adalah jenis organofosfat. Dari hasil uji LCMS/MS yang dilakukan di SIG, Bogor menunjukkan bahwa tidak ada terdeteksinya bahan aktif pestisida jenis organofosfat dalam madu. Hal ini dapat terjadi karena kemungkinan madu ataupun kantung lebah madu memiliki senyawa-senyawa yang dapat menetralisir pestisida yang terkandung didalamnya. Batas nilai deteksi tertinggi yang terdapat didalam madu kopi adalah Dichlorfos, Disulfoton dan Fenithion. Setelah membandingkan Batas Maksimum Residu (BMR) yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional dalam SNI 7313:2008 memiliki nilai Limit Of Detection (LOD) antara 0,1 sampai 2 mg/kg sehingga bahan aktif jenis organofosfat yang terdapat dalam madu dari desa Sumber Urip masih aman untuk dikonsumsi.