PERFORMANS AYAM KETARRAS BETINA UMUR 12 MINGGU - DEWASA KELAMIN
Main Authors: | Ahmad, Khalis, Desia, Kaharuddin, Kususiyah, Kususiyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15578/1/SKRIPSI_KHALIS%20AHMAD_E1C013101.pdf http://repository.unib.ac.id/15578/ |
Daftar Isi:
- RINGKASAN PERFORMANS AYAM KETARRAS BETINA UMUR 12 MINGGU - DEWASA KELAMIN (Khalis Ahmad, di bawah bimbingan Desia Kaharuddin dan Kususiyah, 2017, 25 halaman). Akhir-akhir ini konsumen telur ayam kampung semakin meningkat, hal itu terlihat dari pertambahan populasi dan permintaan ayam kampung yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Memperhatikan hal tersebut di atas maka muncul ide untuk menyilangkan kembali ayam Arras dengan ayam Arab. Ayam persilangan tersebut dinamai dengan ayam Ketarras (keturunan ayam Arab dan ayam Arras), sehingga harapannya menghasilkan jenis ayam yang baru dengan produksi telur yang baik dan sama seperti telur ayam kampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performans ayam Ketarras betina umur 12 minggu - dewasa kelamin. Hipotesis penelitian ini adalah performans ayam Ketarras betina diduga lebih baik dibandingkan dengan ayam Arab betina umur 12 minggu - dewasa kelamin. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai bulan Maret 2017 di CZAL (Comersial Zone Animal Laboratory) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan dan 25 ulangan. Faktor jenis digunakan sebagai perlakuan, yaitu P0 : ayam Ketarras betina dan P1 : ayam Arab betina. Setiap ulangan menggunakan 1 ekor ayam, sehingga masing - masing jenis ayam dibutuhkan 25 ekor ayam yang ditempatkan pada kandang batteray individu. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, berat badan, pertambahan berat badan, konversi ransum, umur dewasa kelamin, berat telur pertama dan berat dewasa kelamin. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t untuk melihat perbedaan performans antara kedua jenis ayam tersebut, kecuali data umur dewasa kelamin, berat telur pertama dan berat dewasa kelamin dibahas secara deskriptif. Hasil uji t menunjukkan bahwa konsumsi ransum ayam Arab umur 12-19 minggu nyata lebih tinggi dibandingkan konsumsi ransum ayam Ketarras, selanjutnya umur 12-20 minggu konsumsi ransum berbeda tidak nyata. Hal ini menunjukkan bahwa setelah umur 19 minggu ayam Ketarras meningkat konsumsinya (512,84 g) dibandingkan dengan ayam Arab (484,68 g). Berat badan ayam Ketarras dan ayam Arab berbeda nyata (t hitung > t tabel). Rataan berat badan ayam Ketarras umur 20 minggu (1362,40 g), berbeda nyata dengan rataan berat badan ayam Arab (1289,72 g). Pertambahan berat badan kedua jenis ayam berbeda tidak nyata (t hitung < t tabel) pertambahan berat badan ayam Ketarras hingga umur 20 minggu (574,08 g) lebih tinggi dibandingkan dengan ayam Arab (550,52 g). Konversi ransum dari kedua jenis ayam berbeda nyata (t hitung > t tabel) pada umur 12-13, 12-14, 12-15, 12-18 dan 12-19 minggu, sedangkan konversi ransum berbeda tidak nyata (t hitung <t tabel) pada umur 12-16, 12-17 dan 12-20 minggu. Umur dewasa kelamin ayam Ketarras berkisar 121-132 hari dengan rataan 128 hari, lebih cepat dibandingkan dengan umur dewasa kelamin ayam Arab bekisar 129-146 hari dengan rataan 141 hari. Berat telur pertama ayam Ketarras berkisar 28-45 g dengan rataan 33,5 g lebih berat dibandingkan dengan berat telur pertama ayam Arab 25-34 g dengan rataan 29 g. Berat dewasa ayam Ketarras (1265 g) lebih ringan dibanding ayam Arab (1301 g). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa konsumsi ransum ayam Ketarras selama umur 12 minggu - dewasa kelamin lebih rendah dengan konversi ransum lebih baik dibandingkan ayam Arab. Umur dewasa kelamin ayam Ketarras lebih cepat dengan berat dewasa kelamin lebih ringan dan berat telur pertama lebih berat dibandingkan dengan ayam Arab