PENGARUH PENDINGINAN DAN LAMA PENYIMPANAN AIR NIRA TERHADAP MUTU NIRA AREN (Arenga pinnata, Meer) DI DESA DASPETA KABUPATEN KEPAHIANG

Main Authors: Lestari, Eva, Putranto, Budiono, Wuri, Marsigit
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15500/1/SKRIPSI%20EVA%20LESTARI%20E1B012077.pdf
http://repository.unib.ac.id/15500/
Daftar Isi:
  • Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berasal dari bagian pohon atau tumbuh- tumbuhan yang memiliki sifat khusus yang dapat menjadi suatu barang yang diperlukan oleh masyarakat, dijual sebagai komoditi ekspor atau sebagai bahan baku untuk suatu industri. Aren atau enau (Arenga pinnata merr) adalah salah satu keluarga palma yang memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi dan dapat tumbuh subur di wilayah tropis seperti Indonesia. Tanaman aren bisa tumbuh pada segala macam kondisi tanah, baik tanah berlempung, berkapur maupun berpasir. Namun pohon aren tidak tahan pada tanah yang kadar asamnya terlalu tinggi. Nira merupakan cairan manis yang terdapat di dalam bunga tanaman aren, kelapa dan lontar yang pucuknya belum membuka dan diperoleh dengan cara penyadapan. Cara menyadap nira adalah memotong bunga janatan, dari ujung bekas potongan itu akan menetes cairan nira yang mengandung gula. cairan yang disadap dari bunga jantan pohon aren. Cairan ini mengandung gula antara 8-21%. Nira aren mudah mengalami kerusakan karena dipengaruhi oleh kondisi lingkungan selama penyadapan dan pengangkutan ke tempat pengolahan dan kerusakan akibat proses terjadinya fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendinginan nira terhadap mutu nira aren dan mengetahui lama penyimpanan nira terhadap mutu nira aren. Yang dihasilkan petani aren di desa Daspeta Kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu. Penelitian ini di lakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2017, penelitian ini dilaksanakan di Desa Daspeta Kabupaten Kepahiang dan di Labolatorium Kehutanan Universitas Bengkulu. Pengambilan data dilakukan selama kurang lebih 1 bulan dimulai pada bulan Mei sampai Juni 2017 dengan cara pendekatan penelitian menggunakan metode statistik deskrptif. Untuk pengambilan data yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap perubahan pH, Brix, Kadar Air dan Warna pada nira yang diberi 3 jenis perlakuan berbeda. Nira yang akan diamati disimpan di 3 tempat dengan suhu berbeda yaitu -20 o C, 4 o C dan 25 o C. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 21 hari pengamatan nira Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sampel nira aren mengalami penurunan nilai pH dan Brix setiap harinya. Selama proses penyimpanan nira mengalami perubahan warna setiap harinya, namun untuk nira yang mengalami pendinginan perubahan proses perubahan warnanya menjadi lambat dibandingkan nira yang tidak didinginkan. Nira aren yang disimpan di lemari pendingin akan lebih tahan lama dibandingkan dengan nira yang disimpan diruangan terbuka. Pada suhu dingin proses fermentasi menjadi lebih lambat. Nira aren yang disimpan lebih dari 7 hari akan mengalami proses fermentasi, baik yang disimpan di lemari pendingin maupun di ruangan terbuka hal ini menyebabkan mutu nira menjadi rusak. Nira aren yang sudah rusak tidak dapat diolah lagi untuk dijadikan minuman aren ataupun gula aren. Dari 3 perlakuan terhadap nira aren, perlakuan yang baik adalah nira yang di simpam di refrigerator dengan suhu 4 o C.