PERBANDINGAN KADAR AIR SERPIH LIMBAH AKASIA (Acacia mangium Willd.) DAN SENGON (Paraserianthes falcataria L.Nielsen) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TENAGA SURYA MODEL YSD-UNIB12 SEBAGAI BAHAN BAKU ENERGI
Main Authors: | Sirait, Andreas, Ridwan, Yahya, Yuwana, Yuwana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15493/1/Skripsi%20Full%20FIX.pdf http://repository.unib.ac.id/15493/ |
Daftar Isi:
- Menipisnya cadangan energi pada saat ini disebabkan oleh penggunaan energi yang dominan bersumber dari energi fosil. Energi dari fosil ini memiliki sifat yang tidak dapat diperbaharui. Sebaliknya kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif pengganti energi fosil tersebut. Salah satu energi alternatif yang dapat diperbaharui adalah limbah kehutanan. Limbah kehutanan tersebut dapat berupa kulit sengon. Nilai kalor berbanding terbalik dengan kadar air material. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar air limbah pemanenan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2017 di Laboratorium Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu. Sampel kulit sengon yang digunakan berasal dari tegakan di lingkungan Universitas Bengkulu. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar air basah dari kulit sengon tergolong sangat tinggi.