DINAMIKA PERTUMBUHAN TEGAKAN REVEGETASI TANAMAN KEHUTANAN UMUR 19 TAHUN DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA PT. BUKIT SUNUR TABA LAGAN BENGKULU TENGAH

Main Authors: David, Ahhmad, Hery, Suhartoyo, Guswarni, Anwar
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15490/1/Ahmad%20David%2C%20E1B012003%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unib.ac.id/15490/
Daftar Isi:
  • Pertambangan batubara merupakan salah satu sektor yang dapat menghasilkan devisa besar bagi negara. Tetapi selain devisa, industri pertambangan (terutama dengan metode pertambangan terbuka) telah menghasilkan dampak ikutan berupa kerusakan lingkungan yang parah. Beberapa kegiatan penambangan batubara seperti penebangan tutupan hutan untuk lokasi tambang, pengerukan lapisan tanah atau pengeboran tanah, pembangunan berbagai fasilitas pendukung penambangan akan menghancurkan ekosistem dan kesuburan tanah yang ada. Salah satu kegiatan rehabilitasi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki lahan bekas tambang adalah dengan reklamasi dan revegetasi. Pada tahun 1997 telah dilakukan percobaan penanaman (reklamasi) pada lahan bekas tambang batubara PT. Bukit Sunur Desa Taba Lagan kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian tersebut menggunakan perlakuan tanah yang digemburkan (Ripping) dan tidak digemburkan (Non-Ripping). Sampai tahun 2017 upaya revegetasi telah berjalan 19 tahun ini diharapkan mampu memperbaiki struktur dan fungsi ekosistem yang lebih baik dan kompleks.. Apakah kegiatan revegetasi yang pada saat ini berumur 19 tahun sudah kembali terbentuk semula (ekosistem stabil), dan apakah masih memerlukan campur tangan manusia dalam perbaikan struktur dan fungsi ekosistemnya? Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan pertumbuhan tegakan sengon dan sungkai dalam jangka panjang pada lahan bekas tambang yang dilakukan Ripping (digaruk) dan Non-Ripping (tidak digaruk)? Bagaimanakah hubungan faktor lingkungan, tanah, kemampuan permudaan alami serta suksesi alami pada lahan bekas tambang? Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan tegakan tanaman kehutanan umur 19 tahun dengan perlakuan Ripping dan Non-Ripping pada lahan bekas tambang batubara, menganalisa kualitas tanah, iklim mikro, cahaya, permudaan alami dan proses suksesi alami pada lahan bekas tambang batubara. Penelitian ini dilakukan dengan metode statistik uji t dan metode analisis vegetasi cara jalur atau transek. Data yang telah diperoleh dari kegiatan pengukuran lapangan kemudian diolah dengan menggunakan formulasi untuk menghitung besarnya kerapatan (individu/ha), frekuensi dan dominasi (m 2 /ha) dan indek nilai penting (INP). sedangkan sampel tanah dilakukan sistem random (acak) kemudian di campur secara merata pada masing-masing lahan pengamatan, yang selanjutnya dilakukan analisis tanah di Lab. Tanah Universitas Bengkulu. Jenis tumbuhan yang belum di ketahui di ambil sampel tumbuhan untuk di identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil Uji-t dapat disimpulkan secara statistik untuk perkembangan diameter tegakan sengon dan sungkai tidak terdapat perbedaan yang nyata (Tidak Signifikan) antara lahan ripping dan non-ripping pada lahan reklamasi bekas tambang batubara yang berumur 19 tahun. Dari perkembangan kualitas tanah pada lahan reklamasi yang telah berumur 19 tahun, dengan seiring berjalannya waktu ditemukan bahwa kisaran pH berada pada kondisi masam dan kandungan unsur hara C termasuk dalam golongan sedang, P 2 O golongan rendah sampai sedang, K golongan sedang dan kandungan N termasuk dalam golongan tinggi hingga sangat tinggi. Sedangkan secara umum, untuk faktor fisik lingkungan pada lahan bekas tambang yang di reklamasi berumur 19 tahun ini, semakin lama proses suksesi terjadi menunjukkan semakin baik kondisi lingkungannya. Kemampuan permudaan alami oleh tegakan sengon, dan lamtoro dari tegakan hasil reklamasi masih sangat sedikit ditemukan baik pada tingkat tiang maupun tingkat semai. Hal ini diduga oleh tidak mampunya permudaan alami dari tegakan sengon dan lamtoro berkompetisi dengan jenis-jenis pioner. Sedangakan permudaan alami oleh tegakan sungkai hasil reklamasi telah terjadi dengan baik, ini di tunjukkan dengan banyaknya komposisi tingkat tiang dan semai yang di temukan. Sehingga dapat di asumsikan proses suksesi alami telah berjalan yaitu pada tegakan sungkai yang mampu bersaing dengan jenis-jenis pioner. 5 Disarankan untuk kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang batubara dapat menggunakan tanaman jenis sungkai. Hal ini dikarenakan tanaman kehutanan jenis sungkai ini dapat tumbuh dengan baik di lokasi yang ekstrim serta mampu melakukan permudaan alami dengan baik selain itu perlu dilakukan penelitian tentang permudaan alami yang telah terjadi di bawah tegakan sungkai ripping dan non-ripping untuk mengetahui perkembangan permudaan alami dalam jangka waktu kedepannya. Komposisi dan keragaman jenis vegetasi untuk tingkat pohon pada lahan hasil reklamasi masih sangatlah rendah, peneliti menyarankan perlu pengkayaan jenis atau melakukan penanaman lebih banyak lagi jenisnya