EVALUASI KESEHATAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA MASA PEMBIBITAN DI PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI KABUPATEN BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

Main Authors: Rina, Allendra Br Bangun, Tunjung, Pamekas, Prasetyo, Prasetyo
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15477/1/Skripsi%20Rina%20Allendra%20Br%20Bangun.pdf
http://repository.unib.ac.id/15477/
Daftar Isi:
  • Komoditas kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman penting dan sangat mendukung tingkat perekonomian bangsa karena mampu menciptakan lapangan kerja, sumber perolehan devisa negara dan pajak. Untuk mencapai hal tersebut ada faktor yang berpengaruh yaitu bibit yang ditanam lebih terjamin dilakukan seleksi ketat dan kemudahan dalam pemeliharaan bibit dilapangan. Pertumbuhan dan produksi CPO kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh kesehatan bibit kelapa sawit, termasuk bebas tidaknya bibit kelapa sawit dari serangan penyakit. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh masalah bibit kelapa sawit seperti serangan penyakit busuk pangkal batang, bercak daun, antraknosa, dan karat daun. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi kesehatan bibit kelapa sawit di PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu dengan mengidentifikasi dan mengukur tingkat serangan penyakit – penyakit penting. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2017 sampai dengan Mei 2017 di PT Bio Nusantara Teknologi Bengkulu dan di Laboraturium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, wawancara, metode purposive sampling dan isolasi. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah pelepah total, jumlah pelepah sakit, jumlah pelepah sehat, diameter umbi, gejala penyakit, persentase serangan, intensitas serangan penyakit dan iklim mikro. Hasil isolasi serta identifikasi menunjukkan bahwa penyakit yang ditemukan pada bagian daun tanaman yang bergejala adalah penyakit bercak daun (Curvularia lunata ) dan penyakit layu (Fusarium sp). Gejala khas penyakit bercak daun yang ditemukan pada daun berupa bercak kuning yang menginfeksi tajuk dan helai daun yang lama kelamaan menjadi bercak kering berwarna coklat keabu-abuan, sehingga mengkerut dan akhirnya menjadi mati. Penyakit layu memiliki gejala khas seperti beberapa daun menguning dan mengering. Setelah daun menguning maka daun tersebut lama kelamaan akan mengering dan bisa juga terdapat lubang-lubang kecil di sekitar daun yang menguning dari mulai ditanam. Tingkat serangan penyakit pada umur 7 bulan penyakit layu berkisar 10%- 20% (sangat ringan) dan penyakit bercak daun berkisar 20%-40% (ringan) dan umur 10 bulan penyakit layu berkisar 20%-40% (ringan) dan penyakit bercak daun berkisar 40%-60% (sedang). Dengan pemeliharaan dan pengedalian OPT yang sangat terjaga di pembibitan kelapa sawit PT. BIO Nusantara Teknologi ini masih ada bibit yang terserang penyakit dalam kategori sedang. Apabila bibit kelapa sawit petani tidak dijaga secara baik dengan melakukan pemeliharaan dan pengendalian OPT maka bibit kelapa sawit bisa seluruhnya akan terserang penyakit dalam kategori yang sangat parah.