PENGARUH KODE ETIK, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI BENGKULU
Main Authors: | Aidil, Ridoh, Abdullah, Abdullah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15461/1/PDF%20AIDIL%20RIDOH.pdf http://repository.unib.ac.id/15461/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah: (1) Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kode etik terhadap skeptisme profesional auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bengkulu; (2) Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kompetensi terhadap skeptisme profesional auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bengkulu dan (3) Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman audit terhadap skeptisme profesional auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bengkulu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu yang berjumlah 59 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Dari pengujian hipotesis diperoleh hasil: (1) Kode etik auditor berpengaruh positif terhadap skeptisme auditor BPKP Provinsi Bengkulu. Hasil ini bermakna jika semakin baik auditor dalam memahami dan melaksanakan kode etiknya, maka semakin tinggi skeptisme profesionalnya dalam kegiatan audit; (2) Kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap skeptisme auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bengkulu. Hasil ini bermakna jika semakin tinggi dan baiknya kompetensi auditor dalam bidang audit, maka semakin tinggi skeptisme profesionalnya dalam kegiatan audit; dan (3) Pengalaman auditor berpengaruh positif terhadap skeptisme auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bengkulu. Hasil ini bermakna jika semakin lama masa kerja dan semakin banyak penugasan audit oleh seorang auditor, maka semakin tinggi skeptisme profesionalnya dalam kegiatan audit.