INVESTASI ALAMI ULAT BUAH TOMAT (Helicoverpa armigera hubner) DAN LALAT PENGGOROK DAUN (Liriomyza sativa blancard) PADA BEBERAPA VARIETAS TOMAT DI DATARAN RENDAH BENGKULU

Main Authors: Helen, Safitri, Dwinardi, Apriyanto, Fahrurrozi, Fahrurrozi
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15456/1/SKRIPSI%20Helen%20Safitri.pdf
http://repository.unib.ac.id/15456/
Daftar Isi:
  • Tanaman tomat (Lycopersicon exculentum Mill) telah lama dibudidayakan oleh petani Indonesia, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Kendala utama dalam meningkatkan produksi tomat adalah serangan hama dan penyakit. Serangga hama yang sering menimbulkan kerusakan pada tanaman tomat adalah ulat penggerek buah tomat (Helicoverpa armigera Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae) dan Lalat penggorok daun (Liriomyza sativa Blanchard) (Diptera: Agromyzidae). Infestasi kedua jenis hama tersebut dapat menyebabkan dapat menurunkan produktivitas secara signifikan.Informasi ilmiah tentang investasi hama tanaman tomat di Bengkulu masihsangat terbatas. Informasi dasar tentang kehadiran hama dan keragaan varietas yang tersedia tomat secara lokal sangat diperlukan berguna sebagai dasar untuk pengendalian dan pengembangan varietas tahan hama. Penelitian dengan menggunakan enam varietas tomat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat infestasi alami H. armigera dan L.sativa, dan kerusakan yang diakibatkan pada beberapa varietas tomat didataran rendah Bengkulu dan untuk penentuan awal tingkat ketahanan atau kerentanan genotipe tomat terhadap H.armigera dan L. sativa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 hingga Juni 2015, di Stasiun Percobaan Fakultas Pertanian UNIB, Desa Tanjung Terdana, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu dan Febuari – April 2015 di kampus Universitas Bengkulu. Dengan menggunakan enam varietas tomat. Pada percobaan lapangan di Stasiun Percobaan Varietas ditanam mengikuti rancangan percobaan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan, sedangkan pada percobaan di kampus Universitas Bengkulu ditanam dalam polybag yang disusun mengikuti rancangan acak lengkap (RAL). Varietas yang digunakan adalah Ratna, Amelia, Rempai, Mawar, Timoty-F1 dan local. Varietas Timoty F1 tidak digunakan pada percobaan polybag dan varietas lokal yang diganti dengan Lokal-A1 yang berbeda dengan varietas lokal pada percobaan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat serangan L. sativae secara umum termasuk rendah, populasinya menurun dari awal pengamatan hingga minggu 4 – 5, menunjukkan bahwa tingkat infestasinya rendah. Tingkat serangan L. sativa berbeda tidak nyata antar varietas baik pada percobaan lapangan maupun pada percobaan polybag, menunjukkan bahwah hama tersebut tidak membedakan ke enam varietas diuji. Tingkat serangan H. armigera pada buah berbeda nyata antar varietas, baik pada percobaan lapangan maupun pada percobaan polybag. Varietas Ratna mengalami kerusakan buah paling tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya. Meskipun demikian tetap memberikan hasil panen tertinggi. Varietas yang mengalami kerusakan paling rendah dari ulat buah adalah lokal A1. Bila fenotipe ini merupakan ekspresi genetik, maka Galur Lokal A1 dapat dijadikan sumber genentik untuk pemuliaan tanaman tomat di dataran rendah