PERTUMBUHAN, HASIL DAN SERAPAN P EMPAT VARIETAS KEDELAI PADA LAHAN PESISIR BER-BIOKOMPOS

Main Authors: Dewi, Septi Yani, Yudhi, Harini Bertham, Prasetyo, Prasetyo
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15447/1/skripsi%20pdf.pdf
http://repository.unib.ac.id/15447/
Daftar Isi:
  • Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan yang digemari masyarakat Indonesia, namun produksi kedelai di Indonesia belum dapat memenuhi pasokan kedelai dalam negeri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi produksi kedelai nasional, yaitu budidaya varietas unggul kedelai dengan memanfaatkan perluasan areal lahan di wilayah pesisir. Lahan pesisir memiliki sifat biologi, fisika dan kimia yang kurang menguntungkan bagi tumbuh dan berkembangnya tanaman. Unsur hara menjadi salah satu sifat kimia tanah yang dapat menyokong pertumbuhan dan hasil tanaman. Salah satu unsur hara makro yang sangat penting untuk meningkatkan produksi tanaman adalah fosforus (P) namun kandungan P dalam tanah lebih rendah dibanding nitrogen (N) dan kalium (K). akan tetapi, perbedaan varietas tanaman kedelai menyebabkan perbedaan kemampuan tanaman dalam penyerapan unsur P. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan, hasil dan serapan P empat varietas kedelai pada lahan pesisir ber-biokompos. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2016 di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal yang terdiri dari empat varietas kedelai, yaitu Wilis, Anjasmoro, Malika dan Detam 1. Hasil analisis varian menunjukkan adanya perbedaan nyata antar varietas terhadap 5 variabel pengamatan yang diamati, yaitu variabel tinggi tanaman, umur panen, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman dan bobot 100 biji, sedangkan variabel umur berbunga, bobot kering tanaman, Pjaringan dan serapan P tidak terdapat perbedaan nyata. Varietas Anjasmoro menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan Varietas Wilis, Malika dan Datam I. Hal ini ditunjukkan dengan tinggi tanaman (63,13 cm), bobot biji per tanaman (31,98 gram) dan bobot 100 biji (16,86 gram) tertinggi dibandingkan dengan varietas lainnya dan semua varietas menunjukkan respon terhadap serapan P tetapi tidak nyata