POLA ADAPTASI KOMUNITAS NELAYAN DALAM SITUASI KEMISKINAN .(Studi Kasus Nelayan Buruh Desa Pasar Bantal Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko)

Main Authors: Nenni, Simbolon, Septri, Widiono, Nyayu, Neti Arianti
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15436/1/SKRIPSI%20JADI%20PDF.pdf
http://repository.unib.ac.id/15436/
Daftar Isi:
  • Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang secara ekonomi tidak mampu memenuhi standar kebutuhan hidup rata-rata masyarakat dalam suatu daerah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasar Bantal Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis : Karakteristik kemiskinan komunitas nelayan di Desa Pasar Bantal, Faktor-faktor penyebab kemiskinan pada komunitas nelayan di Desa Pasar Bantal, Pola adaptasi komunitas nelayan dalam situasi kemiskinan. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Metode pengumpulan data terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui sistem sistem survei dan wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang berkaitan dengan nelayan Sedangkan untuk data sekunder adalah data yang menggunakan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. Kemiskinan pada masyarakat nelayan di di Desa Pasar Bantal dipahami sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Ciri kemiskinan pada komunitas nelayan di Desa Pasar Bantal dapat dilihat dari kondisi fisik kawasan permukiman nelayan yang diketahui dengan mengamati kondisi rumah (luas rata-rata dan pekarangan) dari penduduk dan tingkat kepadatan bangunan di lingkungan rumah, dan kondisi sarana dan prasarana yang tersedia. Kondisi kesehatan nelayan di Desa Pasar Bantal yang masih tergolong rendah yang ditandai dengan kurangnya produktivitas kerja, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Pendidikan yang tergolong rendah merupakan ciri dari komunitas nelayan. Penyebab utama rendahnya tingkat pendidikan nelayan salah satunya adalah dana yang tersedia untuk biaya sekolah terbatas dan pengaruh lingkungan sekitar bagi anak lakilaki untuk ikut melaut. Komunitas nelayan sering mengikuti kegiatan organisasi dalam kemasyarakatan. Ketergantungan komunitas nelayan pada hasil melaut merupakan ciri dari komunitas nelayan. Banyak faktor yang menyebabkan kehidupan para nelayan menjadi miskin, baik dari sisi ekonomi, aktivitas sosial, budaya dan adat-istiadat, serta kebijakan pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan nelayan. Terdapat 2 faktor yang menjadi penyebab kemiskinan pada komunitas nelayan yakni faktor kultural dan structural. Faktor utama yang menyebabkan kemiskinan kultural pada keluarga nelayan adalah kualitas sumber daya manusia, pendidikan nelayan yang rendah dan pola pikir nelayan. Sedangkan untuk faktor structural yakni faktor yang berasal dari luar diri nelayan seperti kepemilikan modal, teknologi yang digunakan, peran embaga ekonomi dan program pemerintah yang tidak memihak nelayan. Bentuk pola adptasi yang dilakukan oleh komunitas nelayan meliputi pola adaptasi bidang ekonomi, sosial dan lingkungan fisik. Pola adapatasi bidang ekonomi terdiri dari diversifikasi pekerjaan dan pelibatan anggota keluarga untuk membanu perekonomian, sedangkan untuk pola adaptasi bidang sosial yakni meakukan hubungan kerja antara juragan pemilik kapal dengan nelayan buruh, dan untuk bidang lingkungan fisiknya yaitu kenyaman nelayan dengan situasi lingkungan yang kotr dan kumuh. Keseluruhan tindakan tersebut dilakukan nelayan sebagai upaya untuk bertahan hidup.