ANALISIS KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI USAHA SUSU PASTEURISASI DI KOICA MILK SHOP KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG BENGKULU
Main Authors: | Gilang, Damar Waseso, Bambang, Sumantri, Irnad, Irnad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/15429/1/SKRIPSI%20-PERPUSTAKAAN%20UNIB.pdf http://repository.unib.ac.id/15429/ |
Daftar Isi:
- Keberadaan industri pengelola susu merupakan salah satu perangkat yang sangat vital bagi kelangsungan usaha peternakan sapi perah. Salah satu industri pengelola susudi Kabupaten Rejang Lebong adalah Koica Milk Shop (KMS).Industri ini diharapkan dapat terus berlangsung mengingat banyaknya usaha peternakan sapi perah di daerah ini.Agar industri ini dapat terus berlangsung, maka harus dipastikan bahwa usahatersebut mendapat keuntungan dandikelola secara efisien. Penelitian ini bertujuan menghitung keuntungan dan efisiensi industri Susu Pasteurisasidi KMS. Data primer penelitian ini didapat melalui pengamatan secara langsung proses pengolahan susu pasteurisasi di KMS dan wawancara dengan cara melakukan tanya jawab kepada karyawan atau pengelola KMS dan beberapa peternak yang menjual susu ke industri tersebut, serta berdasarkan temuan-temuan pada saat melakukan observasi.Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain, data Kelurahan Air Duku, Badan Pusat Statistik Kabupaten Rejang Lebong, dan KMS. Keuntungan industri dihitung sebagai total penerimaan dikurangi total biaya; atau total revenues (TR) dikurangi total cost (TC); sedangkan efisiensi industri didapat dengan menghitung R/C ratio (Return Cost ratio) atau perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Berdasarkan analisis usaha produksi susu pasteurisasi di KMS selama 30 minggu didapatkan bahwa dengan nilai rata-rata bahan baku susu yang diterima pengelola sebanyak 263,91 liter per minggu, KMS mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 103.093,33per minggu dengan nilai rata-rata efisiensi usaha (R/C) sebesar 1,03yang menunjukan bahwa usaha ini sudah efisien dan layak untuk dilakukan. Mengingat kebutuhan susu semakin meningkat, perlu adanya perhatian dari instansi terkaitdengan cara menambah populasi ternak sapi perah karena hal ini akan berdampak pada meningkatnya skala usaha KMS dan kesejahteraan peternak.