PENGARUH SUBSTITUSI RANSUM KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI PADA UMUR 5-7 MINGGU TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER SERTA INCOME OVER FEED COST

Main Authors: Mulyadi M, Irhan, Desia, Kaharuddin, Kususiyah, Kususiyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15011/1/Skripsi%20Irhan%20Mulyadi%20M.pdf
http://repository.unib.ac.id/15011/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh substitusi ransum komersial dengan dedak padi pada umur 5-7 minggu terhadap performans ayam broiler serta income over feed cost. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama ayam broiler dipelihara secara bersama–sama mulai umur 0–5 minggu, ransum yang digunakan dalam tahap ini 100% ransum komersial broiler (BR1 dan BR2). Tahap kedua ayam broiler dipelihara pada petak kandang dengan ransum sesuai perlakuan selama penelitian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuaan dan 5 ulangan. Perlakuan P1 (100% ransum komersial), P2 (75% ransum komersial + 25% dedak padi), P3 (50% ransum komersial + 50% dedak padi), P4 (25% ransum komersial + 75% dedak padi). Variabel yang diukur meliputi konsumsi ransum, berat badan, pertambahan berat badan, konversi ransum dan Income Over Feed Cost (IOFC). Data yang diperoleh dianalisis keragamannya. Jika hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan berpengaruh nyata (P<0,01) diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, berat badan, pertambahan berat badan, konversi ransum dan IOFC. Hasil penelitian disimpulkan bahwa substitusi ransum komersial dengan dedak padi sampai taraf 75% pada ayam broiler umur 5-7 minggu mempengaruhi konsumsi ransum, berat badan, pertambahan berat badan, konversi ransum dan IOFC. Substitusi ransum komersial dengan dedak padi pada taraf 50% ransum komersial dan 50% dedak padi merupakan yang paling efisien karena menghasilkan pertambahan berat badan yang paling tinggi dan nilai income over feed cost yang paling besar.