KAJIAN EKSTRAKSI PEKTIN KULIT JERUK KALAMANSI (Citrofortunella microcarpa) PADA BERBAGAI TINGKAT KEMATANGAN BUAH

Main Authors: Karo, Noveriani Br, Yessy, Rosalina, Laili, Susanti
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/15007/1/Noveriani%20Br%20Karo%20%28E1G013067%29%281%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/15007/
Daftar Isi:
  • Jeruk kalamansi (Citrofortunela microcarpa) merupakan tanaman keluarga Rutaceae yang sangat populer diseluruh Asia Tenggara, terutama di Philipina. Tahun 2011 Kota Bengkulu mengangkat jeruk kalamansi sebagai program OVOP (One Village One Produck). Industri mengolah jeruk kalamansi dengan memanfaatkan sari buahnya sebagai bahan baku pembuatan sirup, disamping itu ada kulit yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pektin. Pektin dapat diperoleh dengan metode ekstraksi. Yang berpengaruh dalam ekstraksi yaitu jenis pelarut dan tingkat kematangan buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakterisasi pektin dari berbagai tingkat kematangan buah dan untuk mendapatkan pektin terbaik yang sesuai IPPA (2002) yaitu kadar galakturonat dan derajat esterifikasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di Laboratorium Teknologi Pertanian. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktorial. Faktor yang pertama yaitu tingkat kematangan jeruk kalamansi ( mentah, matang dan masak) dan Faktor kedua yaitu bagian jeruk kalamansi (kulit dan kulit+daging Buah). Masing-masing perlakuan diulang tiga kali kemudian pektin dianalisa. Variabel pengamatan pada penelitian ini adalah rendemen, kadar air, kadar abu, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar asam galakturonat dan derajat esterifikasi. Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk grafik dan dianalisa secara deskriptif. Karakterisasi pektin yang dihasilkan kulit jeruk kalamansi dengan tingkat kematangan buah dan bagian buah dengan pelarut asam klorida dan waktu ekstraksi selama 120 menit maka didapatkan karakteristik pektin sebagai berikut: rendemen 3,44%-15,3%, kadar air 4,77% - 10,65%, kadar abu 1,11%- 3,33%, berat ekivalen 2192,98 mg – 5085,18 mg, kadar metoksil 1,63%-3,43%, kadar asam galakturonat 65,59% - 93,51% dan derajat esterifikasi 14,77% - 20,83. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan yang terbaik pada perlakuan K2J1 (kulit buah matang) dengan karakterisasi pektin yang dihasilkan adalah kadar air 7,71%, kadar abu 2,22%, berat ekivalen 4540,34 mg, kadar metoksil 3,43%, kadar galakturonat 93,51%, derajat esterifikasi 20,83%