ANALISIS ENERGI PADA PROSES BUDIDAYA KELAPA SAWIT STUDI KASUS PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV ADOLINA SUMATERA UTARA

Main Authors: Gaol, Buntora Wanly Lumban, Hidayat, Lukman, Sidebang, Bosman
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14992/1/Skripsi%20Buntora%20Wanly%20Lumban%20Gaol.pdf
http://repository.unib.ac.id/14992/
Daftar Isi:
  • Kelapa sawit (Eleasis guineesis Jacq) merupakan satu tanaman andalan sektor pertanian, khususnya perkebunan Indonesia. Tanaman kelapa sawit juga merupakan komoditi agroindustri unggulan Indonesia sekaligus penghasil minyak nabati dengan produktifitas yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Luas areal kelapa sawit di Indonesia terus mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari kurun waktu 2011 sampai 2015 terjadi peningkatan luas panen dari 11.30 ha menjadi 18,99 ha yang disertai dengan peningkatan produksi dari 23,09 ton menjadi 31,28 ton (Direktorat Jendral Perkebunan 2015). Budidaya kelapa sawit adalah cara agar hasil yang diperoleh dari tanaman tersebut menjadi lebih tinggi dan bermanfaat, proses budidaya kelapa sawit meliputi tahap persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Budidaya kelapa sawit juga merupakan faktor terbesar dalam perkembangan kelapa sawit, semakin berkembangnya budidaya kelapa sawit semakin besar juga energi yang diperlukan untuk memproduksi kelapa sawit. Jenis energi yang dikeluarkan dalam budidaya kelapa sawit adalah energi biologis manusia, energi BBM solar, energi pupuk, dan energi pestisida. Tujuan penerlitian ini adalah mengetahui jenis, sumber energi dan menghitung jumlah kebutuhan energi pada tiap tahapan budidaya kelapa sawit. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah penentuan batasan sistem dan analisis kebutuhan energi. Berdasarkan penelitian, jumlah energi yang dibutuhkan pada kegiatan budidaya sebesar 43,571 MJ/kg TBS, itu terdiri dari pembibitan pre nursery yang mengeluarkan energi bahan solar 0,1054 MJ/kKg TBS, energi pupuk 0,0054 MJ/kg TBS, dan energi biologis manusia sebesar 0,01337 MJ/kg TBS. Pada pembibitan main Nursery energi bahan bakar solar yang dikeluarkan sebesar 0,1054 MJ/Kg TBS, energi pupuk 9,0448 MJ/Kg TBS serta energi biologis manusia sebesar 0,0166 MJ/Kg TBS. Pada persiapan lahan energi yg dikeluarkan hanya energi biologis manusia sebesar 0,02552 MJ/kg TBS . Kegiatan penanaman energi yang dikeluarkan energi pupuk sebesar 0.18676 MJ/kg TBS dan energi biologis manusia sebesar 0.01186 MJ/kg TBS. Kegiatan pemeliharan TBM mengeluarakan energi pupuk sebesar 23,4839 dan energi biologis manusia sebesar 0,01625. Kemudian pada kegiatan pemeliharaan TM mengeluarkan energi pupuk sebesar 10,52 MJ/kg TBS dan energi manusia 0,02288 MJ/kg TBS. Serta pada kegiatan pemanenan energi yang dikeluarkan sebesar 0,01039 MJ/kg TBS yaitu energi biologis manusia, serta pengangkutan TBS energi yang digunakan energi bahan bakar solar sebesar 0,84197 MJ/kg TBS dan energi biologis manusia sebesar 5.8957 MJ/kg TBS