METODE PENANGKAPAN DAN PENANGANAN AYAM HUTAN MERAH (Gallus-gallus) UNTUK KONSERVASI EXSITU DI KOTA LUBUKLINGGAU
Main Authors: | Wahyudi, Afri, Setianto, Johan, Prakoso, Hardi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14986/1/Skripsi%20Afri%20Full.pdf http://repository.unib.ac.id/14986/ |
Daftar Isi:
- Ayam hutan merah (Gallus-gallus) merupakan nenek moyang ayam domestikasiyang banyak tersebar di kota Lubuklinggau, namun banyaknya penangkapan yang tidak terkendali oleh masyarakat dikhawatirkan dapat menyebabkan kepunahan ayam hutan merah. Kajian ini bertujuan mengevaluasi sistem penangkapan dan penanganan ayamhutan merah untuk konservasi exsitu dikota Lubuklinggau. Pemilihan responden dilakukandengan metode snowballsampling. Metode ini dilakukan karena keberadaan pemikatayam hutan merah belum diketahui secara jelas. Data dalam penelitian ini diperolehsecara langsung dari pemikat yang dipilih sebagai responden dengan menggunakankombinasi dari wawancara mendalam dan daftar pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan 100 % responden melakukan penangkapan. Teknik penangkapanmenggunakan ayam pemikat dan racit 47,82 %, ayam pemikat, racit dan jaring 32,61 %,ayam pemikat, racit dan jerat 19,57 %. Hasil tangkapan dengan menggunakan ayam pemikat dan racit 1,40 ekor/memikat/orang, menggunakan ayam pemikat, racit dan jaring 1,18 ekor/memikat/orang dan menggunakan ayam pikat, racit dan jerat 1,44ekor/memikat/orang. Hasil tangkapan dikarantina 39,13 % dan tidak dikarantina 60,87%. Penangkapan ayam hutan merah yang dilakukan oleh masyarakat dilokasi perkebunandan blending zone dengan menggunakan alat ayam pemikat dan racit; ayam pemikat,racit dan jaring dan ayam pikat, racit dan jerat. Hasil tangkapan dipelihara,dikembangkan, dijual, dipotong dan diberikan pada orang lain.