POLA SEBARAN SPASIAL (Acacia auriculiformis A.Cunn ex.Benth) DI TAMAN WISATA ALAM PANTAI PANJANG DAN PULAU BAAI KOTA BENGKULU
Main Authors: | Misliyana, Misliyana, Susatya, Agus, Depari, Efratenta Katherina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14978/1/skripsi%20misliyana.pdf http://repository.unib.ac.id/14978/ |
ctrlnum |
14978 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.unib.ac.id/14978/</relation><title>POLA SEBARAN SPASIAL (Acacia auriculiformis A.Cunn ex.Benth) DI TAMAN
WISATA ALAM PANTAI PANJANG DAN PULAU BAAI KOTA BENGKULU</title><creator>Misliyana, Misliyana</creator><creator>Susatya, Agus</creator><creator>Depari, Efratenta Katherina</creator><subject>SD Forestry</subject><description>Taman Wisata Alam (TWA) adalah kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan dibidang pariwisata dan rekreasi alam. TWA di Indonesia, salah satunya
terletak di Provinsi Bengkulu yaitu TWA Pantai Panjang dan Pulai Baai yang ditetapkan
berdasarkan SK Kemenhut No. 420/kpts/II/1999 denngan luas 967,2 ha dan keluar surat
keputusan terbaru No. 784/kpts/II/2012. Pada titik koordinat antara 3
48’16”LS 3
0
58’22”LS dan 102
0
15’06”BT - 102
0
18’30”BT serta memiliki tiga formasi ekosistem
penyusun hutan pantai yaitu cemara laut yang didominasi Casuarina equisetifolia, formasi
campuran yaitu formasi bakung laut dan rerumputan yang didominasi Ipomea prescaprae,
Pandanus tectorius dan Scaevola frutescens serta formasi hutan mangrove (BKSDA,
2013).
Menurut Arief (2001)Tumbuhan pionir yang ada di pantai seperti Ipomea
prescaprae, Cocoloba, Gluta rengas, Chalophylum inophylum, Baringtonia asiatica,
Terminalia catapa, Hibiscus tiliaceus, Pandanus tectorius. Dilihat dari pengertian tersebut
Acacia auriculiformis yang juga merupakan tumbuhan pionir tidak masuk ke dalam
tumbuhan endemik Pantai Bengkulu namun terlihat mendominasi dan dianggap
menginvasif tumbuhan lokal TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai walaupun pada
penelitian sebelumnya ditahun 2010 menyatakan bahwa A.auriculiformis belum bisa
dikatakan menginvasif (Manurung, 2010). Tumbuhan tersebut merupakan hasil program
reboisasi oleh Dinas Kehutanan pada tahun 2006 (Dishut, 2016)
Pertumbuhan A.auriculiformis di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai semakin pesat
Dikhawatirkan akan berdampak buruk kepada perkembangan tumbuhan lokal, anggapan
tumbuhan ini telah menginvasif tumbuhan asli belum jelas informasinya bahkan belum ada
informasi penyebaran dan kepadatan populasinya secara spesifik baik dalam penelitian,
informasi wisata maupun dari bidang kehutanan. Oleh karena itu perlu dikaji dan diketahui
pola sebaran spasial A.auriculiformis di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran spasial dan kepadatan
A.auriculiformis di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai, penelitian dilaksanakan mulai
bulan Mei-Juli 2015. Pengamatan A.auriculiformis secara sistematik sampling
menggunakan jalur transek dan kemudian data pola sebaran spasial dianalisis
0
menggunakan indeks morisita sedangkan data kepadatan di analisis menggunakan indeks
nilai penting.
Hasil penelitian menunjukkan pola sebaran spasial A.auriculiformis di TWA Pantai
Panjang dan Pulau Baai adalah mengelompok dengan standar derajat morishita (Ip) 0,502,
selain itu lima jenis tumbuhan tingkat pohon yang terdapat dalam plot pengamatan, tiga
diantaranya memiliki pola sebaran spasial mengelompok yaitu Casuarina equisetifolia
dengan Ip 1,267, Terminalia catappa dengan Ip 0,508, dan Hibiscus Tiliaceus dengan Ip
0,400. Sedangkan dua jenis lainya tersebar secara acak yaitu Calophylum inophylum
dengan Ip 0 serta Erythrina sp dengan Ip 0. Jenis A.auriculiformis memiliki kepadatan
yang cukup tinggi berdasarkan analisis INP yaitu 108,90%, namun jika dibandingkan
Casuarina equisetifolia mempunyai INP lebih tinggi yaitu 152, 29%. Jenis lain yang ada
di hutan pantai ini adalah Terminalia catappa dengan INP 13,93%, Hibiscus Tiliaceus
dengan INP 17,37%, Calophylum inophylum dengan INP 4,67%, dan Erythrina sp
memiliki INP terendah yaitu 2,82%.</description><date>2017-04</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Document:Archive</type><language>eng</language><rights>cc_gnu_gpl</rights><identifier>http://repository.unib.ac.id/14978/1/skripsi%20misliyana.pdf</identifier><identifier> Misliyana, Misliyana and Susatya, Agus and Depari, Efratenta Katherina (2017) POLA SEBARAN SPASIAL (Acacia auriculiformis A.Cunn ex.Benth) DI TAMAN WISATA ALAM PANTAI PANJANG DAN PULAU BAAI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu. </identifier><recordID>14978</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Document:Archive Document |
author |
Misliyana, Misliyana Susatya, Agus Depari, Efratenta Katherina |
title |
POLA SEBARAN SPASIAL (Acacia auriculiformis A.Cunn ex.Benth) DI TAMAN
WISATA ALAM PANTAI PANJANG DAN PULAU BAAI KOTA BENGKULU |
publishDate |
2017 |
topic |
SD Forestry |
url |
http://repository.unib.ac.id/14978/1/skripsi%20misliyana.pdf http://repository.unib.ac.id/14978/ |
contents |
Taman Wisata Alam (TWA) adalah kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan dibidang pariwisata dan rekreasi alam. TWA di Indonesia, salah satunya
terletak di Provinsi Bengkulu yaitu TWA Pantai Panjang dan Pulai Baai yang ditetapkan
berdasarkan SK Kemenhut No. 420/kpts/II/1999 denngan luas 967,2 ha dan keluar surat
keputusan terbaru No. 784/kpts/II/2012. Pada titik koordinat antara 3
48’16”LS 3
0
58’22”LS dan 102
0
15’06”BT - 102
0
18’30”BT serta memiliki tiga formasi ekosistem
penyusun hutan pantai yaitu cemara laut yang didominasi Casuarina equisetifolia, formasi
campuran yaitu formasi bakung laut dan rerumputan yang didominasi Ipomea prescaprae,
Pandanus tectorius dan Scaevola frutescens serta formasi hutan mangrove (BKSDA,
2013).
Menurut Arief (2001)Tumbuhan pionir yang ada di pantai seperti Ipomea
prescaprae, Cocoloba, Gluta rengas, Chalophylum inophylum, Baringtonia asiatica,
Terminalia catapa, Hibiscus tiliaceus, Pandanus tectorius. Dilihat dari pengertian tersebut
Acacia auriculiformis yang juga merupakan tumbuhan pionir tidak masuk ke dalam
tumbuhan endemik Pantai Bengkulu namun terlihat mendominasi dan dianggap
menginvasif tumbuhan lokal TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai walaupun pada
penelitian sebelumnya ditahun 2010 menyatakan bahwa A.auriculiformis belum bisa
dikatakan menginvasif (Manurung, 2010). Tumbuhan tersebut merupakan hasil program
reboisasi oleh Dinas Kehutanan pada tahun 2006 (Dishut, 2016)
Pertumbuhan A.auriculiformis di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai semakin pesat
Dikhawatirkan akan berdampak buruk kepada perkembangan tumbuhan lokal, anggapan
tumbuhan ini telah menginvasif tumbuhan asli belum jelas informasinya bahkan belum ada
informasi penyebaran dan kepadatan populasinya secara spesifik baik dalam penelitian,
informasi wisata maupun dari bidang kehutanan. Oleh karena itu perlu dikaji dan diketahui
pola sebaran spasial A.auriculiformis di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran spasial dan kepadatan
A.auriculiformis di TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai, penelitian dilaksanakan mulai
bulan Mei-Juli 2015. Pengamatan A.auriculiformis secara sistematik sampling
menggunakan jalur transek dan kemudian data pola sebaran spasial dianalisis
0
menggunakan indeks morisita sedangkan data kepadatan di analisis menggunakan indeks
nilai penting.
Hasil penelitian menunjukkan pola sebaran spasial A.auriculiformis di TWA Pantai
Panjang dan Pulau Baai adalah mengelompok dengan standar derajat morishita (Ip) 0,502,
selain itu lima jenis tumbuhan tingkat pohon yang terdapat dalam plot pengamatan, tiga
diantaranya memiliki pola sebaran spasial mengelompok yaitu Casuarina equisetifolia
dengan Ip 1,267, Terminalia catappa dengan Ip 0,508, dan Hibiscus Tiliaceus dengan Ip
0,400. Sedangkan dua jenis lainya tersebar secara acak yaitu Calophylum inophylum
dengan Ip 0 serta Erythrina sp dengan Ip 0. Jenis A.auriculiformis memiliki kepadatan
yang cukup tinggi berdasarkan analisis INP yaitu 108,90%, namun jika dibandingkan
Casuarina equisetifolia mempunyai INP lebih tinggi yaitu 152, 29%. Jenis lain yang ada
di hutan pantai ini adalah Terminalia catappa dengan INP 13,93%, Hibiscus Tiliaceus
dengan INP 17,37%, Calophylum inophylum dengan INP 4,67%, dan Erythrina sp
memiliki INP terendah yaitu 2,82%. |
id |
IOS6175.14978 |
institution |
Universitas Bengkulu |
institution_id |
179 |
institution_type |
library:university library |
library |
UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu |
library_id |
1876 |
collection |
Repository Universitas Bengkulu |
repository_id |
6175 |
city |
KOTA BENGKULU |
province |
BENGKULU |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS6175 |
first_indexed |
2018-09-17T09:08:34Z |
last_indexed |
2018-09-17T09:08:34Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1683771165778116608 |
score |
17.538404 |