PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KARET SISTEM MONOKULTUR DAN AGROFORESTRY DI HUTAN LINDUNG BUKIT DAUN DI DESA TANJUNG HERAN BENGKULU TENGAH

Main Authors: Simamora., Marojahan, Enggar, Enggar, Prasetyo, Prasetyo
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14977/1/skripsi%20Marojahan.pdf
http://repository.unib.ac.id/14977/
Daftar Isi:
  • Hutan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumberdaya buatan (Pemerintah Republik Indonesia, 2007). Perubahan vegetasi pada kawasan hutan lindung di Provinsi Bengkulu sudah berlangsung cukup lama. Sejak tahun 1970-an masyakat sudah mulai masuk ke dalam hutan lindung untuk mengusahakan tanaman kopi. Kopi menjadi komoditas pilihan karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Hal yang sama pun terjadi di sekitar kawasan hutan lindung di sekitar Desa Tanjung Heran, hampir sebagian hutan di Provinsi Bengkulu telah rusak. Pendekatan-pendekatan secara secara hukum telah dilakukan oleh para pihak yang berwenang namun tindakan-tindakan tersebut tidak memberikan efek jera bagi masyarakat justru meninggalkan potensi konflik yang meninggalkan trauma bagi sebagian masyarakat. Agroforestri merupakan suatu alternatif perladangan berpindah, sebagai suatu pendekatan sistematis untuk pengintegrasiaan kembali unsur-unsur dasarnya ke dalam bentuk penggunaan lahan yang produktif, lestari, yang secara politis berada dibawah tekanan penduduk, persaingan penggunaan lahan, tenaga kerja dan input-input produksi lainnya. Pola tanam monokultur adalah suatu usaha pengolahan tanah pada suatu lahan pertanian dengan tujuan membudidayakan satu jenis tanaman dalam waktu satu tahun. Lebih ringkas. Misalnya pada suatu lahan hanya ditanami padi, dan penanaman tersebut dilakukan sampai tiga musim tanam (satu tahun). Tujuan dari pada penelitian ini adalah evaluasi tumbuhan tanaman karet pada pola monokultur dan pola agroforestri, untuk konservasi lahan dan mencari komuditi yang cocok untuk ditanam di hutan lindung. Penenlitian ini dilakukan selama 3 bulan dari bulan November 2014 – Januari 2015 di Hutan Lindung Bukit daun Desa Tanjung Heran Kabupaten Bengkulu Tengah. Hasil analisis keragaman (ANOVA) dengan uji F 5% menunjukkan bahwa, perlakuan monokultur dan agrooforestri menghasilkan respon tidak berbeda nyata pada kecuali pada variabel tingkat kehijauan daun. Dari hasil penelitian ini, diperoleh pertumbuhan awal tanaman karet pola monokultur lebih cepat dibandingkan pola pola monokultur.