PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI HIBRIDA PERAKITAN UNIB PADA BERBAGAI JENIS MULSA DI ULTISOL

Main Authors: Sumargono, Sumargono, Ganefianti, Dwi Wahyuni, Suprijono, Eko
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14928/1/SKRIPSI%20SUMARGONO.pdf
http://repository.unib.ac.id/14928/
Daftar Isi:
  • Varietas hibrida adalah generasi F1 dari sepasang persilangan atau lebih tetua (galur murni) yang mempunyai sifat unggul. Cabai varietas hibrida mampu berproduksi tinggi, namun lahan budidaya cabai di Indonesia masih minim sehingga perlu dilakukan perluasan areal tanam seperti pemanfaatan lahan kurang subur seperti ultisol. Ultisol di Indonesia sangat luas namun pemanfaatanya sebagai lahan pertanian khususnya tanaman cabai masih kurang karena tingkat erosinya tinggi sehingga diperlukan bahan penutup tanah seperti mulsa. Penggunaan mulsa organik maupun non organik mampu menurunkan laju erosi dan kemantapan agregat tanah sehingga baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai serta mampu meningkatkan produksi cabai per tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis mulsa yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai hibrida di Ultisol. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 sampai dengan Januari 2015 di kebun percobaan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor, faktor pertama yaitu varietas yang terdiri atas tiga hibrida (H23, H53 dan H73), faktor kedua yaitu penggunaan mulsa (tanpa mulsa, mulsa plastik hitam perak, mulsa jerami padi dan mulsa tandan kosong kelapa sawit) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian mulsa plastik hitam perak pada varietas H73 (73,00 hst) nyata mempercepat umur panen dari H53 (76,00) dan H23 (77,66). Sedangkan bobot per buah perlakuan tanpa mulsa pada varietas H23 (6,44 g) nyata meberikan bobot per buah lebih besar dari H53 (4,32 g) dan H73 (4,66 g). Perlakuan mulsa organik yaitu mulsa jerami padi dan tandan kosong kelapa sawit terhadap variabel tinggi tanaman, tinggi dikotom, diameter batang, lebar kanopi, lebar daun, panjang daun, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan bobot kering tajuk tanaman berbeda nyata dibandingkan perlakuan tanpa mulsa dan mulsa plastik hitam perak. Hibrida H53 memiliki keunggulan tinggi tanaman (78,95 cm) dan tinggi dikotom (30,55 cm). Sedangkan Hibrida H23 memiliki keunggulan bobot per buah (5,35 gram).