PATOGENESITAS CENDAWAN ENTOMOPATOGEN TERHADAP Epilachna sp. PADA TANAMAN TERONG (Solanum melongena L.)

Main Authors: Pratama, Anggi Chandra, Nadrawati, Nadrawati, Djamilah, Djamilah
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14926/1/SKRIPSI%20ANGGI%20CHANDRA%20PRATAMA.pdf
http://repository.unib.ac.id/14926/
Daftar Isi:
  • Hama Epilachna sp.merupakan hama utama tanaman terong. Hama ini sering memakan daun tanaman terong sehingga terlihat robek atau berlubang. Pengendalian menggunakan insektisida sintetik secara intensif dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Penggunaan cendawan entomopatogen dapat menjadikan alternatif pengendalian ramah lingkungan. Cendawan entomopatogen yang sering digunakan antara lain Metarhizium anisopliae, Beauveria bassiana, dan Verticillium lecanii. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui patogenesitas cendawan entomopatogen yang efektif dalam pengendalian hama Epilachna sp. pada terong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai Februari 2015 di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, yakni: Tanpa Cendawan Entomopatogen (kontrol), M. anisopliae (MA), B. bassiana (BB), V. lecanii (VERTI), dengan masing-masing jumlah konidia 10 8 /ml. Variabel yang diamati adalah persentase mortalitas Epilachna sp, persentase kerusakan daun tanaman, dan pertumbuhan cendawan entomopatogen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan cendawan entomopatogen M. anisopliae, B. bassiana, dan V. lecanii. berbeda tidak nyata dengan control terhadap persentase mortalitas larva Epilachna sp. Mortalitas tertinggi adalah 16%, sehingga tidak adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan pada persentase kerusakan daun tanaman, tetapi berbeda nyata antar perlakuan dengan kontrol, khusus data persentase kerusakan daun pada perlakuan mencapai 54,75% sampai 60% sedangkan pada kontrol mencapai 82,25%. Pada pertumbuhan cendawan entomopatogen, pertumbuhan cendawan V. lecanii menunjukan pertumbuhan yang tercepat yaitu mencapai 9 cm pada hari ke 20 dibandingkan dengan M. anisopliae pada hari ke 24 mencapai 8,9 cmdan B. Bassiana pada hari ke 24 mencapai 4,6cm.