IDENTIFIKASI DAN TINGKAT SERANGAN PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricensis) DI KABUPATEN KEPAHIANG, PROVINSI BENGKULU
Main Authors: | Andista, Reni, Pamekas, Tunjung, Suharjo, Usman Kris Joko |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14921/1/SKRIPSI%20RENI%20ANDISTA.pdf http://repository.unib.ac.id/14921/ |
Daftar Isi:
- Buah naga (Hylocereus sp) merupakan salah satu tanaman tropika yang populer dan diminati karena memiliki banyak khasiatnya bagi kesehatan tubuh. Pengembangan tanaman buah naga merupakan salah satu program unggulan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang. Namun demikian, upaya pengembangan itu menghadapi hambatan terkait dengan serangan penyakit tanaman. Kerusakan akibat serangan penyakit dapat berpengaruh terhadap hasil panen, seperti penurunan jumlah produksi dan mutu produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur tingkat serangan penyakit utama pada tanaman buah naga berdasarkan ketinggian tempat yang berbeda di Kabupaten Kepahiang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai dengan bulan September 2015, di 3 kebun buah naga Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu dan di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Metode penelitian dengan cara pengukuran sampel tanaman sehat (jumlah sulur, jumlah bunga dan jumlah buah) sebanyak 10 % dari jumlah tanaman per kebun. Pengukuran tingkat serangan penyakit dengan cara metode purposive sampling sebanyak 10 % dari jumlah tanaman sakit dari jumlah tanaman per kebun. Isolasi patogen dilakukan dengan 2 cara yaitu penanaman jaringan dan pengenceran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 4 penyakit utama yang menyerang tanaman buah naga di daerah tersebut yaitu penyakit kuning sulur, penyakit karat merah kecoklatan (Cephaleuros sp), penyakit putih sulur (Pleiochaeta sp., Fusarium sp.), dan penyakit busuk sulur (Trihocladium sp., Acremonium sp., dan Sclerotium sp). Tingkat serangan penyakit berbeda di setiap lahannya tergantung pada ketinggian tempat dan perawatan tanaman yang meliputi, penyiangan gulma, pemupukan, pemangkasan sulur dan pengendalian penyakit.