PERTUMBUHAN DAN HASIL 7 GENOTIPE CABAI HIBRIDA (Capsicum annuum L.) DI DATARAN RENDAH
Main Authors: | Martinsyah, Rachmad Hersi, Herison, Catur, Fahrurrozi, Fahrurrozi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14919/1/SKRIPSI%20RAHMAD%20HERSI%20%28E1J010066%29%20AGROEKOTEKNOLOGI.pdf http://repository.unib.ac.id/14919/ |
Daftar Isi:
- Banyaknya kebutuhan cabai seiring meningkatnya jumlah penduduk, keterbatasan benih yang ada di masyarakat, keterbatasan lahan di dataran tinggi menjadi salah satu untuk meningkatkan produksi cabai. Penggunaan kultivar unggul baru dan pemanfaatan lahan yang ada di dataran rendah dapat meningkatkan ketersedian benih cabai dan produksi cabai. Pengujian genotipe rakitan baru perlu di lakukan pada ekosistem yang berbeda untuk mengetahui berbagai kesesuaian genotipe tersebut pada suatu ekosistem tertentu, mengetahui keunggulan terhadap varietas unggul yang sudah beredar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil 7 genotipe tanaman cabai hibrida di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 hingga Januari 2015 di lahan percobaan Fakultas Pertanian Unib Medan Baru, Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu. Ketinggian tempat 10 m di atas permukaan laut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dengan faktor tunggal berupa tujuh genotipe cabai hibrida yang diulang tiga kali. Tujuh genotipe yang dikaji terdiri atas H5, H17, H20 ,H23 , H20, H39 dan Dimas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan genotipe berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dikotomus, jumlah buah pertanaman, bobot segar buah per tanaman, diameter buah, bobot buah per petak. Sedangkan terhadap tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, umur berbunga, derajat kehijauan daun, panjang buah, bobot berangkasan segar, bobot berangkasan kering genotipe, tidak berpengaruh nyata. Genotipe H39 lebih baik dibandingkan genotipe lainnya karena cenderung menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai hibrida yang lebih tinggi. H39 dan H14 lebih prospektif dibandingkan dengan genotipe yang lainnya karena memiliki komponen hasil yaitu jumlah buah pertanaman, diameter buah, bobot buah perpetak lebih tinggi dibandingkan dengan varietas pembanding yaitu Dimas.