KERAGAAN TUJUH GENOTIPE CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI DATARAN TINGGI

Main Authors: Gustian, Deri, Herison, Catur, Turmudi, Edhi
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14896/1/SKRIPSI%20Cabai.pdf
http://repository.unib.ac.id/14896/
Daftar Isi:
  • Cabai merupakan jenis sayuran yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Cabai banyak mengandung gizi terutama vitamin C. Konsumsi cabai mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tanaman cabai yang kebanyakan tumbuh di dataran tinggi dapat dilakukan peningkatan hasil dengan menggunakan varietas unggul. Peningkatan hasil di dataran tinggi dengan perluasan lahan semakin sulit dilakukan, hal ini dikarenakan kawasan dataran tinggi yang dijadikan sebagai hutan lindung atau daerah konservasi. Pada penelitian kali ini diteliti keragaan tujuh genotipe cabai merah, yaitu H5, H14, H17, H20, H23, H39 dan genotipe pembanding DIMAS. Rancangan penelitian yang dipakai adalah Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKLT) dengan tiga ulangan. Pengujian data diuji pada uji F 5%. Setelah itu dilanjutkan dengan analisis DMRT, heritabilitas, korelasi genetik dan sidik lintas. Hasil penelitian menunjukkan bobot per petak tertinggi dihasilkan oleh DIMAS dengan 18123,69 g dan berbeda tidak nyata dengan H5, H17, H20, H23 dan H39. Variabel yang tidak berpengaruh nyata adalah tinggi tanaman, jumlah cabang dikotom, jumlah buah. Hasil analisis korelasi genetik menunjukkan dua karakter yang berkorelasi positif terhadap bobot per petak, yaitu jumlah cabang dikotom, jumlah buah total. Sedangkan hasil analisis sidik lintas dan heritabilitas menunjukkan dua variabel yang cocok untuk dijadikan acuan seleksi yaitu tinggi tanaman, umur panen. Hal ini didasarkan pada nilai koefisien pengaruh langsung yang lebih tinggi dari korelasinya.