PERBANYAKAN JAMBU BIJI KRISTAL MELALUI STEK BATANG LUNAK PADA BERBAGAI MEDIA PENGAKARAN
Main Authors: | Jalal, Abdul, Supanjani, Supanjani, Sulistyo, Bambang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14886/1/SKRIPSI%20ABDUL%20JALAL%20E1J011022%20%28AGROEKOTEKNOLOGI%29.pdf http://repository.unib.ac.id/14886/ |
Daftar Isi:
- Perbanyakan jambu biji Kristal melalui stek batang lunak diharapkan dapat lebih efisien dalam penyediaan bibit yang berkualitas dalam jumlah yang besar dan waktu yang relatif singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis media yang cocok untuk perbanyakan stek jambu biji Kristal dengan irigasi kabut berselang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2015, di desa Bentiring Permai, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu dengan ketinggian tempat 10 m diatas permukaan laut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu Faktor perlakuan (10 jenis media tanam) arang sekam, sekam padi, sabut kelapa, serbuk gergaji, pasir, tanah, kompos, sekam+tanah, sekam+tanah+kompos, pasir+tanah+kompos. Sebelum stek jamb biji Kristal ditanam di media, stek direndam terlebih dahulu di larutan hormon IBA, dengan konsentrasi 1000 ppm selama 2 jam. Jumlah total stek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 750 stek batang lunak, dengan rincian 10 jenis media tanam dengan 3 ulangan x 25 stek setiap unit percobaan. Penelitian ini menggunakan sungkup plastik dan penyiraman kabut berselang untuk menjaga kelembaban pada media tanam stek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis media tanam berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan persen persen stek berakar, sedangkan pada variabel pengamatan lainnya tidak berpengaruh nyata. Pada persen daun gugur, media kompos memiliki nilai persen daun gugur paling tinggi 88% sedangkan media arang sekam memiliki persen daun gugur paling sedikit 50%. Media tanam berpengaruh nyata terhadap variabel persen stek berakar. Media arang sekam menghasilkan persen stek berakar tertinggi yaitu 56% kemudian diikuti sekam padi 52%, tanah 50%, pasir 49% dan yang paling kecil pada media kompos yaitu 10%. Kondisi fisik pada media tanam diduga mempengaruhi persen stek berakar, media arang sekam dan sekam padi memiliki aerasi dan drainase yang baik, memudahkan pertumbuhan perakaran pada stek tumbuh dengan baik.