ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca) CURUP
Main Authors: | Afandi, Dodi Tisna, Efendi, Zulman, Silvia, Evanila |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14796/1/skripsi%20edo%20siap.pdf http://repository.unib.ac.id/14796/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan manusia terhadap buah-buahan sangat penting hal ini seiring dengan perkembangan zaman dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang manfaat serta fungsi konsumsi gizi buah yang terus membaik. Salah satu buah yang banyak digemari masyarakat adalah pisang dan salah satunya adalah pisang Ambon Curup. Konsumen saat ini menginginkan terpenuhnya kebutuhan dan adanya mutu buah yang baik yang merupakan persyaratan pokok yang harus dipenuhi untuk memuaskan konsumen. Namun sejauh ini belum banyak informasi tentang atribut pisang Curup yang memberikan kepuasan pada konsumen. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Atribut buah pisang Ambon Curup yang manakah yang disukai oleh konsumen di Kota Bengkulu dan Bagaimana peta atribut pisang Ambon Curup dalam matrik IPA. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Karakteristik profil konsumen di analisis secara deskriptif. Analisi deskriptif digunakan untuk menganalisis karakterisitik responden yang terkait dengan umur, jenis kelamin, status pekerjaan, pendidikan serta pendapatan. Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan skala likert, dengan teknik agree-disagree scale dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju-tidak setuju dalam berbagai rentang nilai yang diolah dengan software SPSS 16.0. Untuk menganalisis pereceived quality, digunakan perbandingan performance (yang menunjukan kinerja suatu merk produk) dengan importance (yang menunjukan harapan respoden yang terkait dengan varibel yang diteliti) atau metode Importance Performance Analisys (IPA). Perbandingan performance dan importance di rangkum dalam suatu diagram cartesius, yang terbagi atas empat kuadran. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Profil responden jumlah konsumsi pisang antara laki-laki dan perempuan hampir seimbang yaitu 46 % laki-laki dan 54 % perempuan, sedangkan profil responden berdasarkan usia didapat bahwa rentang usia konsumen pisang curup bervariasi yaitu mulai dari usia 23 hingga 47 tahun. Adapun persentase usia paling banyak membeli pisang Ambon curup adalah usia 2327 tahun dengan persentase 43%. Sedangkan berdasarkan pekerjaan yang membeli pisang Ambon curup adalah PNS yaitu sebesar 43 %, Swasta 39 % dan ibu rumah tangga sebesar 18 % selanjutnya berdasarkan tingkat penghasilan perbulan konsumen pisang curup yang paling tinggi berada pada kisaran Rp 2100000 – Rp 3000000 yaitu sebesar 60 %. Dan berdasarkan pendidikan persentase yang paling tinggi berdasarkan tingkat pendidikan yaitu sebesar 48 % adalah konsumen yang memiliki pendidikan strata satu (S1). Berdasarkan uji validitas atribut yang menggunakan metode korelasi bivariate person yang membandingkan hasil analisis r hitung dengan r table yang dilakukan terhadap 20 responden dengan nilai kritis 5 % dan didapat r table sebesar 0,423. Dari hasil perhitungan korelasi tertinggi yaitu atribut harga dengan nilai r hitung sebesar 0.943 sedangkan yang terendah adalah tekstur dengan r hitung sebesar 0.772. Namun demikian semua atribut dinyatakan valid, nilai r hitung pada atribut lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini berarti semua atribut yang diuji dapat dipertimbangkan. Hasil uji reliabilitas dari tujuh atribut yang diuji pada 20 responden nilai Cronbach’s Alpha dari atribut pisang Ambon curup yang dibandingkan dengan nilai 0.60 maka semua atribut – atribut pisang Ambon curup dinyatakan reliable. Nilai Cronbach’s Alpha terkecil adalah atribut harga sebesar 0.625 dan nilai Cronbach’s Alpha terbesar adalah ukuran buah yaitu sebesar 0.855. hasil perhitungan CSI pada menunjukkan total responden yang terpenuhi atribut - atribut pisang Ambon Curup yaitu sebesar 0,8637 % yang berarti atribut-atribut yang diuji telah memberikan kepuasan terhadap konsumen bahkan mendekati nilai sangat puas, yang sesuai dengan kreteria kepuasan pelanggan karena terletak pada rentang 0,81% – 1,00% (Irawan, 2001). Untuk menetukan prioritas perbaikan terhadap kinerja atribut produk yaitu dengan menganalis tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan (Importance Performance Analysis). Dari hasil analisis didapat nilai rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,4 dan tingkat kepuasan sebesar 4,3 dan berdasarkan kuadran Kartesius atribut aroma berada dalam kuadran I ( prioritas utama), atribut kesegaran, warna dan harga berada dalam kuadran II (pertahankan prestasi), Atribut ukuran buah dan tekstur pada kuadran III (Prioritas rendah) dan atribut rasa pada kuadran IV (berlebihan). Kesimpulan dari hasil penelitian ternyata atribut yang diinginkan konsumen adalah harga, rasa, ukuran buah, warna, kesegaran, aroma dan tekstur yang dapat dipertimbangkan oleh responden berdasarkan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil indek kepuasan konsumen (Costumer Statisfaction Index atau CSI) diperoleh nilai sebesar 0,8637 % yang berarti atribut harga, rasa, ukuran buah,warna, kesegaran,aroma dan tekstur telah memberikan kepuasan kepada konsumen dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan sebesar 4,4 dan tingkat kepuasan sebesar 4,3 dan berdasarkan kuadran Kartesius atribut aroma berada dalam kuadran I( prioritas utama), atribut kesegaran, warna dan harga berada dalam kuadran II (pertahankan prestasi), Atribut ukuran buah dan tekstur pada kuadran III (Prioritas rendah) dan atribut rasa pada kuadran IV (berlebihan).