POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEBEL ROTAN DI DESA TABA PASEMAH KECAMATAN TALANG EMPAT KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Main Authors: Diansah, Ario, Dany, Yusril, Uker, Damres
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/14790/1/SKRIPSI%20Ario%20Diansah.pdf
http://repository.unib.ac.id/14790/
Daftar Isi:
  • Rotan adalah salah satu tumbuhan yang hidup di hutan dan merupakan hasil hutan non kayu yang dapat di manfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tali temali, anyam- anyaman, kursi, meja serta bentuk kerajinan lain. Produksi rotan di Provinsi Bengkulu sepanjang tahun 2013 yaitu berkisar 9592 batang untuk rotan manau dan 6150 batang untuk rotan kesur sedangkan untuk rotan Semambau dan lainya sekitar 2951 batang untuk setiap bulan. Desa Taba Pasemah, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu desa yang letaknya dekat dengan ibu kota Provinsi Bengkulu dengan jarak 12 km dari Kota Bengkulu. Desa Taba Pasemah merupakan desa dengan hasil alam yang cukup baik seperti rotan, karet, sawit dan batu bara. Desa ini juga memiliki industri mebel Rafflesia Rotan dan Sri Rotan yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan industri mebel rotan di Desa Taba Pasemah. Data penelitian diperoleh dengan mengumpulkan data primer dengan wawancara dan data sekunder. Data yang diambil meliputi aspek bahan baku, aspek sumberdaya manusia, aspek produksi, aspek pemasaran dan di analisa secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Desa Taba Pasemah memiliki 2 industri mebel rotan yaitu Rafflesia Rotan dan Sri Rotan yang mampu mengolah rotan menjadi produk jadi seperti Sekat Ruangan, Kursi Malas, Kursi Keong, Kursi Matahari, Kursi Teras, Kursi Makan, Kursi Badak, Kursi Gajah, Tempat Tidur, Kursi Raja, Kursi Goyang, Kursi Kobra, Kursi Tamu dan Tudung Nasi. Daerah yang menghasilkan rotan manau dan rotan sega adalah Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Seluma, Kepahyang, Kaur dan Rejang Lebong. Untuk aspek sumber daya manusia di Industri mebel Rafflesia Rotan dan Sri Rotan memiliki keterampilan dan produktifitas yang baik dalam bekerja, terbukti dapat menghasilkan produk mebel rotan yang beragam. Industri Mebel Rafflesia Rotan juga mampu memproduksi 163 set produk mebel rotan pada tahun 2014 dan 210 set produk mebel rotan pada tahun 2015. Sedangkan industri mebel Sri Rotan mampu memproduksi 137 set produk mebel rotan pada tahun 2014 dan 191 set produk mebel rotan pada tahun 2015. Mebel Rafflesia Rotan mengalami permintaan 163 set produk mebel rotan pada tahun 2014 dan 213 set produk mebel rotan pada tahun 2015. Sedangkan industri mebel Sri Rotan mengalami permintaan 138 set produk mebel rotan pada tahun 2014 dan 198 set produk mebel rotan pada tahun 2015. Mebel rota ini juga memiliki daerah pemasaran sekitar Bengkulu seperti di Kaur, Seluma, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Muko-muko, Kota Bengkulu, Kepahyang dan luar Bengkulu seperti Palembang, Jambi, Pekanbaru, Padang, Medan dan juga dari Jakarta. Jika dilihat dari 4 aspek tersebut, Industri mebel rotan di Desa Taba Pasemah berpotensi untuk dikembangkan.