ANALISIS PEMASARAN MADU DI KABUPATEN LEBONG
Main Authors: | Nazalia, Citra, Saepudin, Rustama, Suherman, Dadang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/14775/1/Skripsi%20Citra%20Nazalia.pdf http://repository.unib.ac.id/14775/ |
Daftar Isi:
- Madu memiliki prospek yang baik, sehingga banyak peternak lebah madu berkompetisi dalam persaingan di bidang usaha ternak lebah madu. Produk-produk hasil dari lebah sangat menjanjikan jika digunakan sebagai peluang usaha. Pemasaran yang efisien ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan produsen, peningkatan keuntungan pemasaran, dan peningkatan kepuasan konsumen. Tinggi rendahnya tingkat harga yang diterima produsen erat kaitannya dengan pola pemasaran yang terbentuk dan nilai margin pemasaran. Permasalahan yang sering dijumpai dalam pemasaran madu, sehinga untuk meningkatkan pemasaran produk madu harus mengetahui pemasaran dan penyebab tingginya nilai margin pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemasaran madu di Kabupaten Lebong yang digunakan sebagai salah satu dasar pengembangan madu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Maret 2017, di Desa Suka Damai dan Muara Aman, Kabupaten Lebong. Penelitian ini menggunakan jumlah responden empat orang sebagai peternak dan pedagang. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengisian daftar petanyaan, yang meliputi : karakteristik peternak dan pedagang, jumlah dan harga madu, jalur pemasaran, biaya dan marjin pemasaran madu. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dibahas secara deskriptif, serta disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan jalur pemasaran yang berada di Kabupaten Lebong ada dua jalur pemasaran, yaitu peternak langsung ke konsumen akhir dan peternak ke pedagang dan langsung ke konsumen akhir. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada dua jalur pemasaran madu di Kabupaten Lebong yaitu: jalur pemasaran 1 dari peternak (produsen) langsung menjual hasil madunya kepada masyarakat. Jalur pemasaran 2 dimulai dari pedagang yang mendatangi peternak untuk membeli madu. Keuntungan pedagang yang berasal dari madu Kabupaten Lebong lebih besar dari pada madu yang berasal dari luar Kabupaten Lebong.